Peserta didik pada Program Pendidikan Dokter Subspesialis (Sp2) Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Reza Fahlevi, Sp.A berhasil memperoleh penghargaan sebagai Distinguished Clinical Service in Pediatric Acute Kidney Injury (AKI) pada acara Critical Care Nephrology, Point of Care Ultrasound & Pediatric Dialysis Course yang diselenggarakan oleh Pediatric Continuous Renal Replacement Therapy (PCRRT) International Collaboration of Nephrologists and Intensivists for Critical Care in Children’s (ICONIC) Foundation di India tanggal 27-28 April 2024.
Penghargaan yang diterima dr. Reza merupakan bentuk apresiasi terhadap upaya-upaya penanganan klinis AKI pada anak di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Selain Indonesia, penghargaan serupa diberikan pula kepada 7 negara berkembang lainnya yaitu, Pakistan, Namibia, Bangladesh, Sri Lanka, Malaysia, Filipina, dan Nepal.
Dalam acara tersebut dr. Reza membawakan presentasi yang berjudul “Critical Care Pediatric Nephrology in Indonesia”. Dr. Reza yang merupakan peserta Sp2 IKA FKUI dengan peminatan Nefrologi tersebut memaparkan bahwa penanganan Acute Kidney Injury (AKI) atau Gangguan Ginjal Akut pada anak masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
“Indonesia sebagai negara sedang berkembang dengan demografi kepulauan terbesar dan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, menghadapi sejumlah tantangan dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang memadai, terutama dalam hal penanganan masalah kesehatan anak, termasuk AKI pada anak. Dengan populasi anak mencapai 80 juta jiwa, pemenuhan kebutuhan akan perawatan kesehatan anak menjadi sebuah prioritas,” tuturnya.
Lebih lanjut, dr. Reza mengatakan salah satu tantangan utama dalam penanganan AKI pada anak di Indonesia adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih dan fasilitas yang memadai. Kebanyakan kasus masalah ginjal pada anak memerlukan perawatan khusus yang membutuhkan keahlian dan fasilitas medis yang canggih. Namun, sulitnya merujuk pasien antar pulau seringkali menjadi penghambat utama dalam memberikan perawatan yang tepat waktu dan berkualitas.
“Untuk mengatasi tantangan ini, kami berusaha menjembatani melalui program pengampuan Uronefro dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para tenaga medis, khususnya dokter anak dan perawat, dalam manajemen AKI pada anak. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah menyelenggarakan pelatihan pemasangan peritoneal dialisis akut dan Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT) pada anak dengan AKI di seluruh Indonesia,” ucap dr. Reza.
Atas prestasi yang diraih, dr. Reza mengungkapkan rasa terima kasih dan harapannya, “Terima kasih atas dukungan yang berharga dari Departemen IKA FKUI dan Tim Dialisis Anak RSCM. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi bagi para peserta didik dan staf FKUI untuk terus berkarya dan memberikan dampak positif, baik di tingkat nasional maupun internasional.”
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB turut bangga dan bahagia atas capaian yang diraih dr. Reza, “Atas nama pimpinan FKUI saya ucapkan selamat kepada dr. Reza. Keberhasilannya menjadi contoh bahwa dengan komitmen dan kerja keras dapat mencapai pengakuan global dalam bidang kesehatan. Semoga capaian ini dapat menjadi inspirasi bagi dokter spesialis anak lainnya, terutama di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM untuk meningkatkan kapasitas dan kualitasnya dalam penanganan masalah gangguan ginjal akut pada anak,” kata Prof. Ari Fahrial.
Critical Care Nephrology, Point of Care Ultrasound & Pediatric Dialysis Course merupakan kursus Nefrologi Pediatrik perawatan kritis dengan fokus pada praktik penting dalam penanganan kondisi kritis pada anak, terutama yang berkaitan dengan gangguan ginjal akut. Kegiatan ini mencakup kuliah-kuliah tentang topik-topik seperti manajemen cairan, biomarker, dan terapi pengganti ginjal (KRT) di Unit Perawatan Intensif Anak (PICU). Selain itu, akan ada workshop praktis tentang berbagai prosedur medis, termasuk CRRT, SLED, Dialisis Peritoneal, akses vaskular, dan penggunaan ultrasound di PICU. Kegiatan ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi dokter anak, dokter umum, dokter nefrologi untuk dewasa dan anak serta berkontribusi pada peningkatan kualitas perawatan kesehatan anak di masa yang terus berubah.
(Humas FKUI)