Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Program Studi Spesialis Ilmu Penyakit Dalam menggelar kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan deteksi dini terkait hipertensi (HT) dan diabetes mellitus (DM) pada tanggal 26 November 2023, di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ketua Pengmas FKUI yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Spesialis Ilmu Penyakit Dalam Prof. Dr. dr. Rr. Dyah Purnamasari Sulistianingsih, Sp.PD-KEMD, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkrit dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3, yaitu “Good Health and Well Being” atau “kehidupan sehat dan sejahtera”.
“Berdasarkan Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, tingginya prevalensi HT (34,11%) dan DM (8,5%) pada penduduk usia ≥ 18 tahun menunjukkan urgensi deteksi dini. Upaya ini semakin penting mengingat dampak komplikasi HT dan DM pada produktivitas masyarakat. Melalui inisiatif ini, FKUI berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung kesehatan masyarakat dan melibatkan kader sebagai ujung tombak deteksi dini penyakit,” ujar Prof. Dyah.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Ketua Pengmas Dr. dr. Sukamto Koesno, Sp.PD-KAI tersebut menghadirkan dua orang pembicara yang merupakan dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Penyakit Dalam FKUI, dr. Dita Gemiana dan dr. Adrian Setiabakti.
Melalui paparannya, dr. Adrian menjelaskan mengenai definisi hipertensi dengan berbagai macam klasifikasi hipertensi dan tips untuk mengendalikan hipertensi dengan gaya hidup PATUH (Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet dengan gizi seimbang, Upayakan aktivitas fisik dengan aman, serta Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya). Selain itu juga dijelaskan mengenai bagaimana cara melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan tensimeter darah digital serta target dari tekanan darah yang harus dicapai.
Sementara dr. Dita dalam paparannya menjelaskan mengenai definisi diabetes disertai dengan gejala serta komplikasinya. Beliau juga menjelaskan mengenai pilar-pilar pengelolaan diabetes yang terdiri dari edukasi, aktivitas fisik, diet sehat, obat atau insulin, serta kontrol gula darah yang baik.
Setelah sesi penyuluhan, kader dibagi ke dalam tujuh kelompok kecil, dengan dua fasilitator dari peserta PPDS IPD di setiap kelompok. Ibu-ibu kader kemudian diberikan pelatihan melakukan pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat otomatis dan pengukuran glukosa darah mandiri menggunakan glukometer. Langkah ini sesuai dengan panduan World Health Organization (WHO) tahun 2020, yang merekomendasikan penggunaan alat otomatis yang akurat di rumah untuk pemeriksaan tekanan darah sehari-hari. Setelah pelatihan, kader mempraktikkan langsung pemeriksaan tekanan darah dan glukosa darah.
Di akhir acara, Program Studi IPD memberikan sumbangan berupa alat ukur tekanan darah otomatis dan glukometer kepada warga setempat. Langkah ini diharapkan dapat mendorong kader untuk secara aktif dan mandiri melakukan pemeriksaan yang tepat, memberikan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Desa Gunung Malang.
Selain para narasumber, PPDS IPD FKUI yang turut serta dalam kegiatan pengmas kali ini adalah dr. Rifki Yulian; dr. Adlina Hafidzati; dr. Abdullah Shidqul Azmi; dr. Devinqa; dr. Fauzan Illavi; dr. Rizki Ramdhani; dr. Amalia Nur Pratiwi; dr. Intan Anugraheni; dr. Nida Raniah; dr. Cut Vania; dr. Yudha Putra; dr. Mario; dr. Reza Suryapandu; dr. Christopher Octavianus; dr. Kevin; dr. Jessica; dr. Patria; dr. Natasha; dr. Radityo Ali Murti, dr. Kartika Anastasia; serta dr. Aneke.
(Humas FKUI)