Tim Pengmas FKUI Edukasi Bahaya Formalin, Boraks, dan MSG Bagi Kesehatan Kepada Warga Apartemen di Jakarta

Formalin dan boraks merupakan bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan sebagai bahan pengawet dan bahan tambahan dalam makanan. Kedua senyawa ini sering ditemukan sebagai bahan tambahan pada olahan bakso, kerupuk, mie basah, daging ayam, dan tahu. Padahal dalam jangka panjang, formalin dan boraks yang masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai macam penyakit salah satunya adalah kanker. Selain formalin dan boraks, MSG atau monosodium glutamate juga menjadi bahan utama yang sering digunakan oleh masyarakat dalam keseharian saat proses memasak makanan. Adanya bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan formalin, boraks, dan MSG menjadi fokus utama yang harus diedukasi kepada masyarakat.

Berlatar belakang hal tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang terdiri dari staf pengajar Departemen Histologi, Departemen Kimia Kedokteran, dan Program Magister Ilmu Biomedik melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar dan di Apartemen Salemba Residence, Jakarta, pada tanggal 13 Juli 2023. Kegiatan dengan tema “Formalin, Boraks, dan MSG, Sahabat atau Musuh Keluarga Kita?” tersebut diinisiasi oleh dr. Atikah Chalida Barasila, M.Biomed, Sp.Ak dan melibatkan 35 peserta.

Foto Bersama Tim Pengmas FKUI Bersama Warga

Kegiatan edukasi berupa seminar kesehatan berlangsung dengan dimoderatori oleh dr. Lia Damayanti, M.Kes., Sp.PA. Peserta kegiatan mendapatkan pemaparan materi dari tim pengabdi yaitu dr. Ahmad Aulia Jusuf, A.H.K., Ph.D yang membahas “Pengaruh Monosodium Glutamat (MSG) Terhadap Kesehatan”, lalu ada materi “Waspada Bahaya Formalin dalam Makanan,” oleh dr. Dewi Sukmawati, M.Kes., Ph.D, materi “Apakah Boraks Boleh Dimakan/Dikonsumsi?” oleh dr. Atikah Chalida Barasila, M.Biomed., Sp.Ak, dan “Uji Boraks dan Formalin Menggunakan Bahan Alam” oleh Dr. Ade Arsianti, S.Si., M.Si.

Melalui seminar yang diselenggarakan, masyarakat mendapatkan penjelasan bahwa penggunaan boraks pada makanan dapat menyebabkan beberapa gejala klinis bagi kesehatan seperti gangguan susunan saraf pusat, fungsi ginjal, dan fungsi hati. Selain boraks, jika masyarakat mengonsumsi formalin melalui makanan, diantaranya dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan dan kanker. Terkait dengan penggunaan MSG, ada batasan dalam jumlah aman yang dapat dikonsumsi yaitu 0,3 – 1 gram per hari. Jika penggunaan MSG melebihi ambang batas yang disarankan, maka efek samping jangka panjangnya adalah toksisitas otak, karena adanya kadar glutamat yang menumpuk di otak sehingga mengakibatkan sel saraf otak dirangsang secara berlebihan.

Selain seminar, masyarakat juga diajak untuk melakukan uji secara sederhana, ada atau tidak adanya zat berbahaya dalam sampel bahan makanan. Masyarakat dibagi ke dalam 4 kelompok untuk secara langsung menguji sampel bahan makanan yang terdiri dari kerupuk cokelat (gendar), kerupuk putih, bakso, tahu putih dan tahu kuning. Cara uji boraks dan formalin dapat menggunakan bunga Ruellia brittoniana yang dibuat ekstraknya dengan cara menggerus beberapa helai bunga (3-5 helai) dan diberikan air sedikit. Bahan makanan yang akan diuji digerus dan ditambahkan air sedikit kemudian diambil sarinya untuk diteteskan di palet. Selanjutnya tinggal diteteskan 2-3 tetes ekstrak bunga Ruellia, aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Praktek Uji Sederhana Pada Sampel Makanan

Jika makanan tidak mengandung boraks dan formalin, maka warnanya tidak berubah masih sama dengan warna ekstrak bunga Ruellia yang berwarna ungu. Jika makanan positif mengandung boraks maka warnanya akan berubah menjadi kehijauan, jika makanan positif mengandung formalin maka warnanya akan berubah menjadi cokelat kemerahan. Hal ini dikarenakan adanya zat antosianin yang terkandung dalam bunga Ruellia yang peka terhadap perubahan pH, formalin yang bersifat asam akan memberikan warna menuju merah kecokelatan, sedangkan boraks yang bersifat basa akan memberikan warna kehijauan.

Adanya uji boraks dan formalin menggunakan bunga Ruellia ini sangat bermanfaat dan mudah dilakukan pada skala rumah tangga. Pengerjaan yang mudah serta waktu tes yang cepat, memberikan perubahan warna spesifik apabila makanan positif mengandung boraks dan formalin.

(Humas FKUI)

Mulai chat
💬 Butuh bantuan?
Scan the code
Halo 👋
Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Waktu Operasional
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional akan direspon pada hari kerja berikutnya.