Sistem Skor untuk Prediksi Diare Melanjut pada Anak

Diare masih menjadi masalah global karena menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak di berbagai negara, terutama negara berkembang seperti Indonesia. Angka kejadian diare bervariasi menurut usia. Anak dengan usia di bawah 5 tahun merupakan kelompok yang paling sering mengalami diare dengan angka kematian 18%. Kejadian diare pada anak akan menurun seiring bertambahnya usia anak.

Diare dibagi menjadi diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, dan diare persisten apabila berlangsung selama 14 hari atau lebih. Umumnya gejala diare akut akan mengalami perbaikan dalam waktu kurang dari 7 hari. Bila diare akut berlanjut lebih dari 7 hari, maka risiko untuk menjadi diare persisten enam kali lebih tinggi. Berbagai faktor risiko dapat menyebabkan diare melanjut dan faktor ini selalu didasari oleh keterlambatan perbaikan mukosa usus dan kerusakan mukosa usus yang berkelanjutan.

Faktor risiko tersebut adalah usia kurang dari 1 tahun, malnutrisi, pemberian ASI ekslusif kurang dari 6 bulan, riwayat penggunaan antibiotik, anemia defisiensi besi, defisiensi seng, peningkatan kadar alfa-1 antitripsi (AAT) tinja, darah samar tinja, leukosit tinja, infeksi rotavirus, adenovirus, dan norovirus. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan penelitian yang dapat menghasilkan sistem skor yang dapat digunakan untuk memperkirakan secara dini kemungkinan diare melanjut sehingga dapat dilakukan pencegahan.

Adalah dr. Dedy Rahmat, SpA, seorang peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang melakukan penelitian tersebut. Hasil penelitian mendapatkan 2 model sistem skor untuk memprediksi terjadinya kemungkinan diare melanjut, dengan perhitungan pada rumah sakit dengan fasilitas lengkap dan rumah sakit dengan fasilitas sederhana.

Hasil  penelitian tersebut kemudian dipresentasikan dengan baik oleh dr. Dedy pada sidang promosi doktornya, Jumat (14/7) lalu di Auditorium Lt. 3 Gedung IMERI-FKUI, Salemba. Disertasi berjudul “Faktor Risiko Terjadinya Diare Melanjut pada Anak Kurang dari Dua Tahun dengan DIare Akut: Pengembangan dan Pengujian Sistem Skor” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji. Bertindak selaku ketua tim penguji Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI dengan anggota tim penguji Dr. dr. Ina S. Timan, SpPK(K); Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc; dr. Anis Karuniawati, SpM(K), PhD; Dr. dr. Joedo Prihartono, MPH; dan Dr. dr. Dwi Prasetyo, SpA(K) (Universitas Padjajaran).

Di akhir sidang, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK, selaku ketua sidang mengangkat dr. Dedy Rahmat, SpA sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di FKUI. Dalam sambutannya promotor Prof. Dr. dr. Agus Firmansyah, SpA(K) dan ko promotor Dr. dr. Pramita Gayatri, SpA(K) berharap hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengembangan program pengendalian diare akut menjadi diare persisten sehingga mampu menurunkan angka kejadian diare persisten di rumah sakit. (Humas FKUI)