Pakar Anatomi Dunia Berikan Kuliah Umum di FKUI

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Continuning Medical Education-Continuing Professional Development (CME-CPD) FKUI yang bekerja sama dengan Departemen Anatomi FKUI dan PT. Bandung Scientific Technical Indonesia menyelenggarakan kuliah tamu pada Senin, 25 Maret 2019 bertempat di Ruang Teaching Theater, lantai 6, Gedung IMERI FKUI, Salemba, Jakarta.

Hadir sebagai pembicara pada kuliah tamu tersebut, Prof. Sui Hong Jin, PhD, seorang pakar anatomi dari Dalian Medical University, China.

Kuliah tamu yang dimulai pada pukul 09.00 WIB diawali dengan sambutan pembukaan dari Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K), MPH selaku Manajer Kerjasama, Ventura dan Hubungan Alumni FKUI. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari dua pembicara yang dimoderatori oleh dr. Rahmadini, M.Biomed.

Pemaparan pertama disampaikan oleh Ketua Departemen Anatomi FKUI, dr. Isabella Kurnia Liem, M.Biomed, PhD, PA dengan materi berjudul “A Glance of the Development of Anatomical Learning Modalities”. Dalam paparannya, dr. Isabella menyampaikan perbandingan antara pembelajaran anatomi dengan metode tradisional, yaitu dengan menggunakan kadaver dan metode modern yang memanfaatkan teknologi digital seperti AR (Augmented Reality), VR (Virtual Reality), dan meja tiga dimensi.

Menurut dr. Isabella, penggunaan metode tradisional maupun metode modern memiliki kelebihan dan kekurangan masing–masing. Kelebihan dan kekurangan tersebut terlihat dari segi kemampuan kognitif, skill, attitude, aksesibilitas maupun efek sampingnya bagi kesehatan dan keamanan mahasiswa maupun staf pengajar. Lebih lanjut dr. Isabella berpendapat bahwa kombinasi dari metode tradisional dan modern merupakan cara terbaik dalam pengajaran anatomi bagi mahasiswa kedokteran.

Kuliah kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Prof. Sui Hong Jin, PhD dengan judul kuliahnya “Aplication of Plastination in Clinical Anatomy and Popular Science”.

Melalui paparan materinya, Prof. Sui Hong Jin membandingkan pengawetan spesimen dengan plastinasi dan nonplastinasi. Spesimen plastinasi memiliki ketahanan yang lebih baik dan perawatan yang relatif lebih mudah dibandingkan dengan spesimen basah yang diawetkan dengan cairan pengawet. Meski demikian, dalam pembuatannya, spesimen plastinasi membutuhkan biaya yang cukup besar.

Prof. Sui Hong Jin yang juga merupakan founder dari Mystery of Life Museum ini banyak berbagi cerita tentang gambaran museum yang dimilikinya tersebut. Salah satunya adalah tentang keberadaan aneka koleksi spesimen plastinasi yang tidak hanya berwujud manusia, tetapi juga plastinasi dari berbagai jenis hewan.

Rangkaian kuliah tamu ditutup dengan diskusi dan foto bersama. Melalui kuliah tamu ini, kompetensi pembicara dan materi yang baik diharapkan dapat memfasilitasi para peserta untuk berbagi ilmu pengetahuan, terutama dalam kegiatan belajar-mengajar. Tidak hanya itu, kuliah tamu ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk pengembangan wawasan bagi para staf pengajar mengenai metode pembelajaran anatomi.

(Humas FKUI)