Dokter: Curigai Demam Tinggi Mendadak
#LiputanMedia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Ari F Syam meminta masyarakat untuk mencurigai bila menghadapi demam tinggi mendadak. Kewaspadaan penting di tengah maraknya penyakit demam berdarah.
“Saat ini, demam tinggi mendadak yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia, terutama di Jakarta harus dicurigai. Demam berdarah sebagai penyebabnya,” ujar Ari di Jakarta, Kamis (24/1).
Dia menjelaskan, semakin dini seseorang diketahui menderita demam berdarah, makin mudah ditangani. Sehingga, tidak mudah jatuh ke berbagai komplikasi, seperti syok dan perdarahan yang lebih sulit ditangani.
Penyakit demam berdarah merupakan penyakit endemis di Indonesia dan kasus demam berdarah dapat ditemukan sepanjang tahun. Oleh karena itu, sebaiknya masyarakat dan dokter juga sudah paham dan dapat mengenali kasus demam berdarah dengan waktu cepat.
“Kita berharap, kasus-kasus demam berdarah tak datang terlambat ke rumah sakit karena makin terlambat, semakin susah untuk ditangani,” ucapnya.
Untuk gejala klinis cukup bervariasi, bisa secara terus menerus, bisa naik turun. Bahkan, bisa hanya satu hingga dua hari.
Selain demam tinggi yang mendadak, pasien kadang kala juga merasakan gangguan pada pencernaan berupa nyeri di ulu hati, mual, bahkan muntah, nyeri perut, serta susah buang air besar, diare pun bisa ditemukan pada lima sampai enam persen kasus demam berdarah.
Pasien dengan DBD juga bisa disertai keluhan kepala pusing, seperti melayang, pegal, dan rasa nyeri di otot. Pada demam berdarah berat terjadi perdarahan, baik berupa bintik merah pada kulit, terutama di tangan, kaki, dan dada, mimisan, gusi berdarah, bahkan sampai muntah darah.
Jika terlambat, bisa saja pasien datang sudah dalam keadaan syok ditandai dengan tekanan darah yang turun, ujung-ujung kaki dan tangan menjadi dingin, nadinya menjadi cepat. Kondisi pasien biasanya lemah dan tidak bertenaga.
Untuk pengobatan penting dan utama dalam tata laksana pasien dengan demam berdarah adalah menjaga sirkulasi cairan dengan infus yang cukup dan minum yang banyak. Ari juga meminta masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk, temukan jentik-jentik sekitar rumah di mana terdapat genangan air.
Selain itu, lakukan upaya mengubur, menguras, dan menutup. Mengubur barang bekas, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air.
Sumber berita: https://www.republika.co.id/…/pltrze328-dokter-curigai-dema…