Tips Aman Jalani Puasa Ramadhan Bagi Pasien COVID-19
#LiputanMedia
Jakarta – Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang dinantikan oleh umat islam. Namun, bagaimana jika terinfeksi Corona? Masih bisa aman menjalankan ibadah puasa?
“Kalau tanpa gejala berarti tidak ada gejala, silahkan berpuasa, tapi observasi, karena sekali lagi kita dalam kondisi observasi tidak ada gejala. Ketika kita berpuasa tiba-tiba naik suhu tubuhnya misal 37,5 derajat celcius saya rasa membatalkan puasa,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Ari Fahrial Syam, dalam webinar beberapa waktu lalu.
Tak masalah apabila pasien OTG tetap berpuasa. Namun mereka harus konsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah, dan cukup air putih. Hal ini untuk menjaga imunitas tubuh tetap kuat.
Hanya saja mereka harus memperhatikan kondisi tubuh masing-masing. Jika merasa tak kuat, tidak masalah untuk tidak berpuasa dan jangan memaksakan diri.
Jika yang OTG masih diperbolehkan untuk berpuasa, berbeda halnya dengan pasien Corona yang bergejala ringan, mereka tidak disarankan untuk berpuasa.
“Prinsipnya saya sampaikan kalau sedang terinfeksi akut misalnya demam, batuk-batuk, pilek, tifus, dan demam berdarah, termasuk juga COVID-19 walau gejalanya ringan tidak dianjurkan untuk berpuasa,” bebernya.
Prof Ari menjelaskan pada saat tubuh terinfeksi virus, dalam hal ini COVID-19, akan terjadi perlawanan pada saat terjadi infeksi. Tubuh memerlukan asupan energi yang banyak untuk melawan penyakit tersebut.
“Pada saat itu dibutuhkan minum, kondisi saat sedang terinfeksi kita butuh minum, kemudian butuh makan juga secara rutin setiap 6 atau 8 jam. Kalau kita berpuasa, jadi tidak ada makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh,” tambah Prof Ari.
Sumber berita: https://health.detik.com/…/tips-aman-jalani-puasa…