Info FKUIUncategorized

Alasan Kurma Jadi Menu Ideal Buka Puasa

#LiputanMedia

 

Liputan6.com, Jakarta – Rasanya tak meleset jika menyebut kurma sebagai primadona kala Ramadan tiba. Buah dengan cita rasa manis alami itu kerap tersaji sebagai takjil atau hidangan awal buka puasa. Jika ditilik dari kacamata medis, benarkah kurma cocok dikonsumsi saat berbuka puasa?
Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB mengatakan, kurma memang ideal untuk dikonsumsi sebagai menu berbuka puasa. Kandungan nutrisi pada kurma menjadikannya pilihan tepat untuk membatalkan puasa.
“Kurma mengandung karbohidrat yang kompleks, serat, juga mineral. Kandungan tersebut cukup ideal untuk dikonsumsi ketika berbuka puasa,” ujar Ari dalam Seminar Awam dan Media ‘Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI’.
Selain karbohidrat kompleks, serat, dan mineral, kurma juga mengandung kalori yang cukup untuk memulihkan tenaga setelah berpuasa selama kira-kira 14 jam lamanya.
Kurma tergolong ke dalam jenis buah yang memiliki komponen air, meskipun hanya sedikit. Sehingga, kurma menjadi pilihan pertama yang baik untuk berbuka puasa.
Baik untuk Pasien Diabetes
Konsumsi gula atau makanan dan minuman manis lainnya memang menjadi perhatian bagi penderita kencing manis maupun penderita diabetes. Namun, kadangkala keinginan untuk mengonsumsi sesuatu yang manis muncul pada penderita penyakit tersebut.
Jika sangat ingin mengonsumsi makanan manis, Ari menyarankan agar untuk makan kurma. Alasannya, karena indeks glikemik dalam kurma lebih rendah dibandingkan dengan gula pasir.
“Bagi penderita kencing manis dan diabetes, kurma menjadi pilihan makanan manis yang ideal dibandingkan dengan mengonsumsi manakanan atau minuman manis lain yang manisnya berasal dari gula pasir, karena gula pasir memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kurma,” kata Ari.
Cara Konsumsi Kurma untuk Ibu Hamil
Khasiat kurma memang sudah terbukti kebaikannya, namun mengonsumsinya dalam jumlah besar justru akan membawa manfaat yang tidak baik bagi tubuh.
Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH, seorang Obstetri dan Ginekologi mengingatkan bahwa konsumsi kurma yang ideal adalah hanya 3 butir ketika berbuka puasa.
Bagi ibu hamil, konsumsi kurma perlu diperhatikan. Karena ibu hamil rawan sekali mengalami infeksi. Terlebih lagi, pengolahan buah kering yang kadangkala tidak higienis.
“Buah kering terkadang tidak higienis, karena terkadang kita lihat tempat produksi buah yang dikeringkan hanya dihamparkan begitu saja. Saya selalu menganjurkan agar para ibu hamil mencuci kurma terlebih dahulu dengan air panas secara cepat dan kemudian mengeringkannya sebelum dikonsumsi. Ibu hamil sangat sensitif, jadi jangan sampai mereka diare,” ujar Dwiana.