Info FKUIUncategorized

Kecerdasan Anak Disebut Diturunkan dari Ibu, Bagaimana Menurut Sains?

#LiputanMedia

KOMPAS.com – Pernyataan akademisi Rocky Gerung terkait kecerdasan anak hanya diturunkan dari ibu atau perempuan, ramai di media sosial.

Video kutipan pernyataan tersebut diunggah oleh akun Twitter ini pada Kamis (18/5/2023).

Rocky dalam video menyampaikan, seseorang yang cerdas pasti memiliki ibu cerdas. Sementara laki-laki, tidak menyumbang kecerdasan pada anak.

“Karena evolusi menuntut supaya peradaban tidak punah, supaya tidak punah mesti ada bayi yang dilahirkan dari seorang yang cerdas, itu perempuan tuh,” ujar Rocky.

“Jadi di mana-mana kalau Anda cerdas pasti karena ibumu cerdas. Kalau ibumu cerdas, karena neneknya cerdas. Laki-laki enggak ada fungsi dalam kecerdasan. Dia enggak menyumbang gen kecerdasan,” lanjutnya.

Unggahan itu pun menarik perhatian warganet hingga menuai lebih dari 321.000 penonton, 2.500 suka, dan 590 twit ulang pada Jumat (19/5/2023).

Lantas, benarkah kecerdasan anak karena faktor gen atau keturunan dari ibunya? Bagaimana menurut sains?

Gen diturunkan seimbang dari ayah dan ibu

Konsultan genetik sekaligus spesialis anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dr Yulia Ariani menjelaskan, kecerdasan atau IQ sebenarnya ditentukan oleh banyak gen. Baik dari ayah maupun ibu.

Menurut Yulia, apabila hanya berbicara soal faktor gen, kecerdasan merupakan faktor genetik dari ayah dan ibu.

Baik orangtua laki-laki maupun perempuan, sama-sama menurunkan genetik dalam porsi seimbang kepada anaknya.

Namun, kontribusi gen terhadap kecerdasan hanya berkisar antara 40-60 persen. Sementara sisanya, merupakan faktor lingkungan atau shared environment.

Oleh karena itu, karena ibu di lingkungan masyarakat Indonesia merupakan sosok terdekat anak yang memilihkan nutrisi, merawat, dan mengasuh, maka peran ibu pun bisa jadi sangat menonjol.

“Dia (ibu) adalah role model, yang mengasuh, memberi nutrisi, jadi memang seolah-olah ibulah yang dominan,” terang Yulia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/5/2023).

Kecerdasan bukan hanya faktor genetik

Yulia menyampaikan, istilah keturunan dalam sains bukan hanya soal gen, tetapi juga faktor non-genetik atau lingkungan.

Namun, sering kali faktor lingkungan terdekat dianggap seperti sesuatu yang mutlak diwariskan dari orangtua.

Misalnya, Yulia mencontohkan, orangtua obesitas cenderung memiliki anak yang kelebihan berat badan pula.

Melihat hal tersebut, masyarakat pun kerap menganggap bahwa obesitas murni diturunkan dari orangtua.

“Sudah diteliti, ternyata faktor gen hanya 20 persen. Tapi faktor lingkungannya yang lebih dominan,” ujarnya.

Faktor lingkungan

Pihaknya menjelaskan, mereka yang tinggal dalam lingkungan yang sama memiliki gaya hidup serupa, pola makan, serta pilihan menu makan yang sama pula.

“Jadi seolah-olah seperti obesitas itu pure (murni) diturunkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Yulia menjelaskan, ayah yang cerdas dan memiliki gen cerdas pasti akan menurunkannya kepada sang anak, sama halnya dengan perempuan.

“Cuma tadi, ada faktor non-genetik. Itu harus dipertimbangkan,” jelas Yulia.

Sumber berita: https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/19/180000365/kecerdasan-anak-disebut-diturunkan-dari-ibu-bagaimana-menurut-sains-?page=all.