Waspada Infeksi Ganda Covid-19 dan Dengue
#Liputanmedia
Prof Tjandra Yoga Aditama
Guru Besar Paru FKUI, Mantan Direktur WHO SEARO, dan Mantan Dirjen P2P & Kepala Balitbangkes
KITA sudah mulai memasuki musim hujan. Kalau kita lihat data-data tahun yang lalu, di akhir tahun seperti ini maka mungkin saja kasus dengue dan demam berdarah dengue (DBD) akan meningkat. Di pihak lain, kita masih menghadapi pandemi Covid-19 yang kasus dan kematiannya masih terus terjadi. Hal yang baik kalau kita mengantisipasi kemungkinan terjadinya DBD di waktu di mana kita masih harus konsentrasi menangani Covid-19. Harus diketahui bahwa memang sekarang ada lebih dari 50 juta kasus Covid-19 di dunia, dan di pihak lain setiap tahunnya diperkirakan ada sekitar 105 juta infeksi dengue di dunia, sebagian tentu di Asia Tenggara, termasuk negara kita.
Infeksi Ganda
Sejak beberapa bulan lalu sudah ada beberapa tulisan ilmiah dari berbagai negara tentang kedua penyakit ini sekaligus. Salah satu laporan di bulan-bulan pertama pandemi adalah dari Singapura yang dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional Lancet pada Maret 2020. Pada dua kasus yang mereka laporkan ini mulanya dirawat dengan hasil laboratorium serologi yang menunjukkan dengue positif dan gejala yang sesuai dengan penyakit dengue. Ternyata kemudian hasil laboratorium itu adalah positif palsu (false-positive) dan belakangan kedua kasus ini menunjukkan hasil Covid-19 positif.
Contoh lain, pada Agustus 2020 ada laporan kasus yang memang sekaligus mengalami dengue dan Covid-19. Ini terjadi di Reunion Island di lautan India yang hanya berpenduduk 850.000 orang. Pasiennya dengan gejala demam berkepanjangan, kemerahan (eritema) di kulit, nyeri seluruh tubuh, sakit di belakang mata, fotofobia (tidak tahan sinar) dan sakit kepala. Dia tinggal di daerah yang memang ada penyakit dengue, dan baru datang dengan pesawat terbang dari Kota Strasbourg di mana di pesawat belakangan diketahui ada penumpang lain yang Covid-19 (+).
Sumber berita: https://nasional.sindonews.com/…/waspada-infeksi-ganda…