Sering Disangka Boba, Ahli Pencernaan Jelaskan Penyebab Batu Empedu
#LiputanMedia
Jakarta – Belakangan banyak sekali hoax yang menyebut boba atau bola-bola tapioka bisa menyumbat usus. Biasanya, hoax ini disertai gambar-gambar menyeramkan yang ternyata bukan boba melainkan batu empedu,
Ahli pencernaan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan batu empedu tidak ada hubungannya dengan boba dan disebabkan oleh kolesterol yang tinggi.
“Jadi orang-orang yang makan cokelat, keju yang tinggi lemak itu akan menyebabkan kolesterol tinggi. Kalau itu banyak kita temukan kasus-kasus (batu empedu) seperti itu. Jadi tidak mungkin boba yang kandungannya itu karbohidrat, tidak berubah bentuknya di dalam kantung empedu,” kata Prof Ari kepada detikcom, Senin (20/1/2020).
Prof Ari menjelaskan, batu empedu ini tidak hanya menyerang orang yang obesitas. Sebab seringkali obesitas selalu dikaitkan dengan penyakit kolesterol.
“Dulu memang obesitas tapi sekarang tidak. Sekarang ini banyak tren mengonsumsi lemak tinggi tanpa karbohidrat, dia kurus-kurus. Pasien saya banyak dia kurus tapi batunya banyak di kantung empedu, kenapa? Karena konsumsi lemaknya tinggi, tapi nggak makan karbohidrat, itu yang salah itu,” ucap Prof Ari.
Menurutnya kolesterol bisa terjadi akibat konsumsi lemak yang berlebihan dan tidak berimbang.
“Sekarang ada batu di dalam kantung empedunya karena kolesterol yang tinggi itu belum tentu gemuk, dan belum tentu kurus, kenapa? Itu mungkin konsumsi karbohidratnya tidak banyak, sedangkan konsumsi lemaknya berlebihan dan tidak berimbang,” jelasnya.
“Akhirnya apa? Kolesterol yang tinggi di dalam darah itu menumpuk di kantung empedu. Di liver menjadi fatty liver (penumpukan lemak di hati), di pembuluh darah jantung menjadi serangan jantung, di otak menjadi stroke gitu misalnya,” pungkasnya.
Sumber berita: https://health.detik.com/…/sering-disangka-boba-ahli-pencer…