Semakin Dini DBD Diketahui, Makin Mudah Ditangani!
#LiputanMedia
INILAH, Jakarta – Pasien DBD biasanya datang dengan demam rata-rata sudah lebih dari 3 hari dan pemeriksaan darah lebih lanjut mendapatkan trombosit sudah turun kurang dari 150 ribu.
Terjadi peningkatan kasus DBD dalam beberapa hari terakhir. Melihat kondisi ini, masyarakat dan dokter harus waspada bahwa demam berdarah mulai mengancam Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Sebenarnya, semakin dini seseorang diketahui menderita DBD, makin mudah ditangani dan tidak mudah jatuh ke berbagai komplikasi seperti syok dan perdarahan yang lebih sulit ditangani.
Penyakit demam berdarah merupakan penyakit endemis di Indonesia dan kasus demam berdarah dapat ditemukan sepanjang tahun. Karena itu, sebaiknya masyarakat dan dokter juga sudah paham dapat mengenali kasus demam berdarah dengan waktu cepat. Kita berharap kasus-kasus demam berdarah tak datang terlambat ke rumah sakit.
“Karena makin terlambat, semakin susah untuk ditangani. Saat ini demam tinggi mendadak yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia terutama di Jakarta harus dicurigai demam berdarah sebagai penyebabnya,” kata Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dari divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI- RSCM, seperti yang dikutip dari siaran pers, Jakarta, Rabu, (23/1/2019).
Saat ini, gejala klinis demam berdarah cukup bervariasi. Demam yang timbul bisa secara terus menerus, bisa naik turun dan bisa hanya 1-2 hari saja. “Karena adanya demam yang mendadak, perlu diwaspadai kemungkinan penyakit demam berdarah sebagai penyebabnya.
Selain demam tinggi yang mendadak, pasien kadang kala juga merasakan gangguan pada pencernaan berupa nyeri di ulu hati, mual bahkan muntah, nyeri perut serta susah buang air besar, diare pun bisa ditemukan pada 5-6 persen kasus DBD,” tambahnya.
Pasien dengan DBD juga bisa disertai keluhan kepala pusing seperti melayang, pegal dan rasa nyeri di otot. Pada penyakit DBD yang berat setelah 2-5 hari demam dapat terjadi manifestasi perdarahan, baik berupa bintik merah pada kulit terutama di tangan, kaki dan dada, mimisan, gusi berdarah bahkan sampai muntah darah.
Bahkan, jika terlambat bisa saja pasien datang sudah dalam keadaan syok ditandai dengan tekanan darah yang turun, ujung-ujung kaki dan tangan menjadi dingin, nadinya menjadi cepat. Kondisi pasien biasanya lemah dan tidak bertenaga.
Sumber berita: http://inilahkoran.com/…/semakin-dini-dbd-diketahui-makin-m…