Info FKUIUncategorized

Ramai soal Makanan Pedas Bisa Memicu Benjolan di Payudara, Benarkah? Ini Kata Dokter

#LiputanMedia

KOMPAS.com – Unggahan seorang warganet soal konsumsi makanan pedas bisa memicu benjolan di payudara viral di media sosial Twitter.

Twit viral itu diunggah oleh akun ini pada Selasa (14/3/2023).

“Hati hati ya guys, kurangin makan makanan pedesnya,” tulis pengunggah.

Disebutkan pula bahwa benjolan yang muncul karena makanan pedas itu bersifat jinak dan tumbuh di payudara.

Hingga Kamis (16/3/2023), unggahan tersebut telah dikomentari 935 warganet, dibagikan 2.787 akun, dan disukai sebanyak 20.200 pengguna Twitter.

Respons warganet

Ratusan warganet mengomentari cuitan soal konsumsi makanan pedas bisa memicu munculnya benjolan di payudara itu.

Sebagian dari mereka mempertanyakan keabsahan informasi tersebut. Namun, ada pula warganet yang sepakat dengan informasi dalam cuitan.

“Ehm sebagai alumni FAM dan udh 2 kali dioperasi pengangkatan, kayanya informasinya salah deh, but cmiiw. Dua dokter bedahku bilang FAM terjd spontan karena faktor hormonal untuk perempuan dgn range umur 18-30an thn. Jd, ga ada korelasi sama makanan,” tulis akun ini.

“Betul, juga makanan berlemak. Jaga pola makan, olahraga, dll. Lebih aware sama diri sendiri, jangan takut buat periksa ke dokter kalo ada yang ga biasa,” ucap warganet lain.

“Betul, aku abis periksa ke dokter bedah dan disaranin buat hilangin kebiasaan buruk. Makanan pedes (seblak, baso aci) atau apapun makanan pedes yang bener-bener di sukain anak jaman sekarang, minuman rasa-rasa, bakso, mie instan, micin, ayam negeri,” ungkap akun lain.

Lantas, benarkah mengonsumsi makanan pedas bisa memicu benjolan di payudara?

Penjelasan dokter

Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI dr Ari Fahrial Syam tidak membenarkan informasi soal makanan pedas bisa memicu benjolan di payudara.

“Hoaks,” ujarnya saat dihubung Kompas.com, Kamis (16/3/2023).

Menurutnya, penyebab munculnya benjolan di payudara bukan berkaitan dengan makanan pedas.

“Banyak faktor (penyebab munculnya benjolan di payudara) karena hormonal,” imbuh dia.

Sebaliknya, makanan pedas yang terbuat dari cabai justru memiliki manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi tidak berlebihan.

Cabai merupakan sayur-sayuran yang mengandung capsaicin sehingga rasanya pedas.

Menurut Ari, capcaisin mempunyai efek penghilang sakit terutama sakit kepala, anti radang, serta meningkatkan nafsu makan.

Selain mengandung capsaicin, cabe juga mengandung vitamin C, vitamin A, mineral, antioksidan dan serat.

Cabai juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran kalori lebih baik dan bisa digunakan untuk mengontrol berat badan.

Penyebab benjolan di payudara

Terpisah, Ahli penyakit dalam sekaligus Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr Andi Khomeini Takdir mengatakan, rasa pedas pada cabai sangat kecil kemungkinan memicu benjolan di payudara.

“Kalau makanan pedasnya itu cabai, maka kemungkinan bikin benjolan pada payudara itu sangat kecil sekali,” terangnya kepada Kompas.com, Kamis (16/3/2023).

Namun, jika makanan pedas tersebut tercemar kuman atau zat tertentu, maka bisa memicu masalah kesehatan.

“Kalau kuman bisa memicu infeksi dan pada wanita salah satu mekanisme pertahanannya adalah kelenjar getah bening yang banyak di payudara, maka itu bisa terjadi inflamasi di sana,” jelasnya.

Atau, Andi melanjutkan, benjolan di payudara itu bisa dipicu oleh zat tertentu yang berbahaya dan dianggap asing oleh tubuh.

“Maka reaksi tubuh juga bisa membentuk banjolan di tempat- tempat tertentu sepanjang peredaran kelenjar getah bening atau limpa itu, termasuk di payudara pada wanita,” kata dia.

Kendati demikian, untuk memastikan penyebab munculnya benjolan di payudara, Andi merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke layanan medis.

Dilansir dari Kompas.com (4/6/2022), secara umum penyebab benjolan di payudara bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

-Perubahan jaringan payudara.

-Infeksi payudara.

-Terbentuknya jaringan parut akibat cedera pada payudara.

-Perubahan kadar hormon, terutama saat menstruasi, hamil, atau menopause.

-Efek samping obat tertentu, seperti KB hormonal atau terapi hormon.

-Konsumsi asupan kafein seperti kopi, teh, soda, cokelat, minuman berenergi berlebihan.

Namun, pada beberapa kasus, benjolan itu juga bisa muncul secara alami, seperti fluktuasi atau perubahan kadar hormon.

Sumber berita: https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/16/133000765/ramai-soal-makanan-pedas-bisa-memicu-benjolan-di-payudara-benarkah-ini-kata?page=all.