Info FKUIUncategorized

Obat Injeksi Lebih Ampuh Atasi Nyeri Ulu Hati Dibanding Obat Oral, Ini Alasannya

#LiputanMedia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Saat nyeri ulu hati, rasanya tentu tidak nyaman. Karena keluhan ini, banyak orang yang kemudian dilarikan ke unit gawat darurat (UGD).

Dokter kemudian akan memberikan obat suntik untuk meredakan sakitnya. Efeknya bisa langsung dirasakan pasien dibandingkan obat oral. Mengapa demikian?

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi Prof Ari Fahrial Syam mengatakan nyeri di daerah ulu hati merupakan salah satu pertanda sakit maag. Menurutnya, secara umum ketika pasien datang ke rumah sakit, baik rawat jalan maupun rawat inap, maka dokter akan mengatasi masalah asam lambungnya.

“Jika dirawat, dokter akan memberikan obat suntik untuk menekan produksi asam lambung, termasuk saat rawat jalan,” ungkap Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (27/4/2023).

Menurut Prof Ari, injeksi tentu lebih cepat reaksinya dibanding obat oral karena obat langsung masuk pembuluh darah. Sementara itu, obat oral tidak langsung diserap tubuh, butuh waktu untuk bisa bekerja.

“Sekitar dua sampai tiga jam untuk bereaksi,” ujarnya.

Saat pengobatan nyeri ulu hati karena sakit maag, dokter bisa saja mengombinasikan obat penetral asam lambung lain dengan antasida. Jika disebabkan oleh luka karena obat-obatan, dokter dapat memberikan obat pelapis untuk luka tersebut.

Sebelum memutuskan ke dokter, nyeri ulu hati karena maag ini sebenarnya bisa diatasi di rumah. Bagaimana pertolongan pertama sakit maag, terutama saat nyeri ulu hati?

1. Ketika orang mengalami serangan sakit maag, maka yang terpenting satu adalah tenang dan rileks saja. Jika penderita tegang dan cemas maka produksi asam lambung akan semakin tinggi hingga membuat kondisi sakitnya akan bertambah berat.

“Jadi tenang saja, tarik napas panjang,” kata Prof Ari.

2. Usahakan konsumsi obat-obatan yang ada. Jika penderita kebetulan mempunyai obat warung yang bisa menetralkan asam lambung, antasida misalnya, itu bisa dikonsumsi.

Selain itu, pasien juga bisa mengonsumsi obat yang bisa menekan produksi asam lambung. Contohnya, obat omeprazole, lansoprazol, rabeprazole, esomeprazole dan pantoprazole.

“Jadi ini hal-hal yang bisa diperhatikan saat orang mengalami serangan maag.”

3. Yang tak kalah penting, menurut Prof Ari, adalah menjaga makanan. Jangan mengonsumsi makanan pedas, asam, serta makanan mengandung cokelat, keju dan lemak.

“Makanan ini harus dihindari pada pasien yang mengalami sakit maag,” ujarnya.

Jika sedang mengalami serangan maag akut, maka makanan harus lembut seperti bubur. Hindari makanan terlalu asam, pedas, serta makanan mengandung cokelat atau keju.

4. Selain itu, hindari pula minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh tubruk. Hindari alkohol dan minuman anggur yang bisa memperberat kondisi sakit lambung.

5. Nyeri ulu hati karena maag sebenarnya bisa dicegah. Prinsipnya, sakit maag itu penyakit yang bisa disembuhkan. Penderita bisa mencegahnya dengan menjaga keteraturan makan. Hindari makanan yang mengandung cokelat, keju, dan lemak.

6. Selain itu, usahakan untuk piawai melakukan pengendalian diri. Ketika mudah stres, berusahalah kendalikan diri dengan berbagai macam cara, misalnya yoga atau bagi yang Muslim bisa dengan berzikir.

“Menenangkan diri intinya. Mudah-mudahan dengan hal ini dia bisa terhindar dari penyakit maag ini,” ujarnya.

Sumber berita: https://ameera.republika.co.id/berita/rtrja2414/obat-injeksi-lebih-ampuh-atasi-nyeri-ulu-hati-dibanding-obat-oral-ini-alasannya