Mengenal 3 Fase Penyakit Demam Berdarah
#LiputanMedia
Jakarta, CNN Indonesia — Setelah ramai hepatitis A di Depok, Jawa Barat, kini muncul kekhawatiran yang lebih luas. Kasus demam berdarah dengue makin meluas ke sebagian besar provinsi di Indonesia.
Memasuki musim hujan di Indonesia, Anda harus lebih waspada agar tak terjangkit penyakit tersebut. Berbagai upaya pencegahan pun dilakukan misalnya dengan melakukan fogging, istirahat cukup, 3M plus, dan lainnya.
Hanya saja kadangkala serangan demam berdarah dengue (DBD) tak dapat terhindarkan. Selain cara pencegahannya, Anda juga wajib paham tentang penyakit ini termasuk dengan fase-fase berbahayanya DBD.
1. Fase demam
Dokter Mulya Rahma Karyanti, Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKUI mengatakan pascagigitan nyamuk demam berdarah, orang tak akan langsung mengalami gejala DBD.
Biasanya masa inkubasi kurang lebih tujuh hari hingga muncul gejala.
“Muncul panas tinggi mendadak, ini terjadi terus-menerus selama dua sampai tujuh hari,” kata dia saat temu media di press room gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (30/1).
Panas tinggi atau demam biasanya disertai dengan penurunan nafsu makan, mual, muntah, sakit kepala, sakit perut dan nyeri pada ulu hati.
2. Fase kritis
Setelah melalui fase demam, suhu tubuh pasien akan berangsur menurun dan kondisi tubuh mulai membaik. Kondisi ini bukan berarti pasien sudah sembuh. Justru pasien memasuki masa kritis.
Caregiver atau perawat tak boleh abai dan membiarkan pasien beraktivitas seperti biasa. Pasien perlu dipantau dan bila perlu dibawa ke rumah sakit terdekat.
Jika dibiarkan bisa terjadi manifestasi pendarahan seperti pendarahan pada hidung dan gusi, berak darah, muntah darah. Karyanti menjelaskan kondisi sedikit berbeda akan dialami anak. Pada anak, fase kritis bisa disertai dengan dehidrasi.
Lihat juga: Tips Mencegah DBD yang Sedang Marak
“Orang tua harus memperhatikan asupan cairan buat anak. Cairan ini bisa susu, jus buah, apapun. Dan jangan lupa perhatikan keluaran cairan atau urine. Kalau anak pipis tidak teratur padahal asupan cairan banyak, harus segera dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Karyanti tidak menekankan pada konsumsi jus jambu biji. Menurutnya sebaiknya pasien tercukupi kebutuhan asupan cairannya. Dia berkata pernah ada penelitian tentang manfaat jus daun jambu biji terhadap penyakit DBD tetapi belum terbukti.
3. Fase penyembuhan
Ketika masa kritis sudah berhasil dilewati, umumnya pasien merasakan demam tetapi tak perlu khawatir sebab pasien memasuki masa penyembuhan. Pasien harus tetap diberi asupan cairan.
Secara berangsur trombosit akan naik, nafsu makan kembali normal, penurunan rasa nyeri dan fungsi diuretik membaik. (els/chs)
Sumber berita: https://www.cnnindonesia.com/…/mengenal-3-fase-penyakit-dem…