Jarang Menular Antar Manusia, Perlukah Pasien Cacar Monyet Diisolasi?
#LiputanMedia
VIVA – Kasus cacar monyet yang ditemukan di Singapura sempat membuat heboh masyarakat, terlebih masyarakat Indonesia. Banyak masyarakat yang khawatir bahwa penyakit ini akan menular dan terbawa ke Indonesia.
Penularan cacar monyet dapat terjadi melalui gigitan, cakaran, kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi, maupun melalui konsumsi daging hewan liar terinfeksi yang tidak cukup dimasak.
Namun, menurut, Pakar Penyakit Tropik dan Infeksi dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dr. Adityo Susilo, SpPD-KPTI penularan cacar monyet dari manusia ke manusia sangat jarang dilaporkan dan bukan sebagai metode penularan utama.
“Meskipun penularan manusia ke manusia diketahui tidak mudah terjadi, pasien yang terkena cacar monyet tetap dianjurkan untuk diisolasi dengan prinsip contact precautions,” ungkap dr Adityo seperti dikutip dari website resmi FKUI.
Ia juga menyarankan untuk menghindari kontak erat dengan orang yang terinfeksi serta barang-barang yang terkontaminasi. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan pelindung diri dan mencuci tangan menggunakan sabun atau hand-sanitizer berbasis alkohol saat merawat dan menjenguk pasien cacar monyet.
“Sampai hari ini belum tersedia vaksin khusus cacar monyet. Namun, vaksin smallpox diketahui 85 persen efektif dalam mencegah cacar monyet.
Sayangnya, vaksin smallpox saat ini tidak tersedia karena smallpox sudah tereradikasi sejak tahun 1980. Kendati demikian, vaksinasi masal dianggap kurang menguntungkan karena kasus cacar monyet jarang terjadi pada manusia. (mar)
Sumber berita: https://www.viva.co.id/…/1150518-jarang-menular-antar-manus…