Info FKUI

Gunung Tangkuban Perahu Erupsi, Waspadai Dampak Debu Vulkanik bagi Kesehatan

#LiputanMedia

Jakarta – Objek wisata Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat pada hari Jumat (26/7) sekitar pukul 16.00 WIB erupsi meletupkan abu vulkanik. Petugas pemantau dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) masih melakukan proses evakuasi.

“Sekarang masih melakukan evakuasi untuk pengunjung dan masyarakat yang berada di atas,” ujar salah satu petugas Ilham Mardikaryanta saat dihubungi detikcom.

Abu vulkanik memang bisa jadi salah satu ancaman kesehatan serius ketika terjadi bencana erupsi gunung berapi. Abu vulkanik bisa menimbulkan masalah kulit dan pernapasan bila terhirup.

Dijelaskan oleh Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dari DNI Skin Centre bahwa abu vulkanik bisa bersifat iritatif bagi kulit karena kandungannya yang bersifat asam.

“Abu vulkanik yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus memiliki kandungan seperti silika, mineral, dan bebatuan. Unsur yang paling umum adalah sulfat, klorida, natrium, kalsium, kalium, magnesium, dan fluorida,” ungkap dr Darma beberapa waktu lalu.

“Pada orang yang berbakat alergi dengan bahan-bahan tersebut, akan bisa menyebabkan alergi jika kulitnya terpapar abu vulkanik,” lanjutnya.

Sementara itu bagi paru-paru, abu vulkanik dapat mengiritasi saluran napas memicu kondisi yang disebut silikosis. dr Feni Fitriani Taufik, SpP(K), MPd dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyebut silikosis terjadi karena material silika di dalam abu.

“Debu silika ini yang dapat masuk ke dalam paru atau alveoli yang akan dapat menyebabkan silikosis,” ungkap dr Feni.

 

Sumber berita: https://health.detik.com/…/gunung-tangkuban-perahu-erupsi-w…