Uncategorized

IMERI FKUI: Kajian Mikrobiota Saluran Cerna Terus Meningkat, tapi Masih Banyak yang Belum Terjawab Peneliti

#LiputanMedia

Liputan6.com, Jakarta – Mikrobiota saluran cerna merupakan kumpulan dari berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, yang hidup di saluran cerna. Jumlah mikrobiota saluran cerna bisa mencapai triliunan; jumlah ini bahkan lebih banyak dibandingkan sel tubuh manusia.

Oleh karena itu, mikrobiota saluran cerna memiliki peran yang sangat penting untuk kesehatan anak.

Direktur Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (IMERI FKUI) Badriul Hegar menyampaikan, kajian mengenai mikrobiota saluran cerna yang dikaitkan dengan kesehatan saluran cerna maupun kesehatan anak, secara keseluruhan terus meningkat dan hasilnya juga menjanjikan.

Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi hasil kajian mikrobiota saluran cerna. Gangguan keseimbangan mikrobiota saluran cerna adalah penyebab penyakit, bukan sebaliknya. Komposisi dan kompleksitas mikrobiota saluran cerna bayi berbeda pada setiap situasi, sehingga menyulitkan peneliti mengambil sebuah kesimpulan. Begitu juga ada peran faktor genetik, sehingga menambah kesulitan dalam pemahamannya.

“Dengan demikian, meski telah banyak kajian yang dilakukan, tetap masih banyak gap yang belum terjawab oleh para peneliti. Hal ini tentunya menjadi tantangan kita sebagai pusat riset untuk berkontribusi menjawab gap yang ada melalui peneliti-penelitinya,’ ujarnya, pada acara research sharing Real World Evidence: ‘From Research to Clinical Practice on Biotics’, di Jakarta, ditulis Jumat (29/9/2023).

Special Professor of Intestinal Microbiology at the Wageningen University Jan Knol yang juga sebagai Director of the Gut Biology & Microbiology Platform Danone Nutricia Research menjelaskan, saluran cerna merupakan tuan rumah dari 70-80% sel kekebalan dan mikrobiota.

Dukung Kekebalan Tubuh

Keduanya mendukung kekebalan tubuh maupun tumbuh kembang manusia. Perkembangan usus dan mikrobiota di awal kehidupan berpengaruh terhadap fungsi pencernaan dan penyerapan (metabolisme), fungsi imunitas, keterkaitan silang antara saluran cerna dan otak (nyeri, rasa kenyang hingga suasana hati).

“Sejak awal kehidupan, mikrobiota saluran cerna mudah sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti makanan, lingkungan dan juga cara kelahiran,” ujar Jan Knol.

Dia menambahkan bahwa metode persalinan dapat menentukan jenis mikrobiota yang nantinya akan menghuni usus anak.

Sumber berita: https://www.liputan6.com/surabaya/read/5410630/imeri-fkui-kajian-mikrobiota-saluran-cerna-terus-meningkat-tapi-masih-banyak-yang-belum-terjawab-peneliti?page=2