Info FKUIUncategorized

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Bagi Yang Ingin Berolahraga Saat Puasa

#LiputanMedia

Tetap ingin berolahraga saat sedang berpuasa? Boleh-boleh saja.

Saptawati Bardosono, dalam artikel yang dikutip Kompas.com dari HelloSehat mengatakan, berpuasa memang seharusnya tak menghalangi aktivitas keseharian.

Termasuk melakukan olahraga yang disukai.

Akan tetapi, dokter spesialis gizi dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengungkapkan, bagi yang ingin berolahraga saat berpuasa, ada baiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini.

Selama berpuasa terjadi perubahan waktu asupan makanan dan minuman, yakni hanya pada saat sahur (setelah subuh) dan magrib (matahari terbenam) hingga malam hari

Mulai pagi dan sepanjang siang hari, tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman. Bagi kita yang berada di Indonesia, rentang waktu berpuasa itu rata-rata berlangsung selama 13 jam per hari.

Perubahan pola makan ini dapat memengaruhi fungsi tubuh. Maka sebelum melakukan olah raga, sangat penting bagi setiap individu untuk mengenali kondisi tubuhnya masing-masing.

Saptawati mengatakan, yang terpenting adalah setelah melakukan olahraga, tidak merasa lemas, pusing, atau bahkan pingsan.

1. Waktu Terbaik
Olahraga membutuhkan energi. Maka waktu terbaik untuk melakukan aktivitas ini setelah tubuh mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup, yakni seusai berbuka.

Meski begitu, bagi mereka yang sudah terbiasa berolahraga, bisa juga melakukannya sekitar 30-60 menit sebelum waktu berbuka.

2. Intensitas Olahraga
Apa pun jenis olahraga yang dilakukan, yang penting harus diperhatikan pada saat sedang berpuasa adalah intensitasnya.

Lakukan olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang.

Olahraga dengan intensitas tinggi tidak disarankan dengan berbagai pertimbangan kondisi tubuh.

3. Asupan Gizi
Sangat penting untuk memperhatikan asupan makanan dan minuman saat sahur dan berbuka puasa.

Walaupun terjadi perubahan pada pola makan, usahakan untuk tetap menjaga keseimbangan dan kecukupan gizi.

Tidak berlebih, tidak kekurangan. Yang tak kalah penting pastikan makan beragam makanan yang mengandung zat gizi; baik itu berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Pilih karbohidrat dari jenis karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, umbi-umbian, butir gandum, dan jagung.

Karbohidrat kompleks memberi cadangan energi bagi tubuh dalam rentang waktu yang relatif lebih panjang ketimbang karbohidrat sederhana seperti yang terdapat pada gula, madu, dan pemanis lainnya.

Pilih protein tinggi bisa didapat dari ikan, daging, dan telur, serta biji-bijian.

Protein dibutuhkan tak hanya sebagai zat pembangun, tapi juga membantu memulihkan serta memperbaiki sel-sel otot yang rusak.

Pastikan asupan vitamin dan serat terpenuhi mengonsumsi aneka sayuran dan buah-buahan.

4. Konsumsi Air Minum
Dehidrasi atau kondisi tubuh kekurangan cairan bisa berakibat fatal.

Selain dipengaruhi oleh cuaca, dan jumlah konsumsi air minum, aktivitas juga ikut menjadi faktor terjadinya dehidrasi.

Makin cuaca terik di siang hari, makin banyak keringat yang dikeluarkan sebagai upaya menjaga suhu tubuh tetap normal.

Aktivitas fisik juga membuat tubuh mengeluarkan cairan, termasuk berolahraga.

Konsumsi air minum yang disarankan adalah 1,5 sampai 2 liter per hari (sekitar 7-8 gelas).

Akan tetapi, kebutuhan setiap orang bisa berbeda, tergantung kondisi tubuh dan aktivitas yang dilakukannya.

Pastikan mengonsumsi air yang cukup saat sahur dan berbuka bagi mereka yang ingin berolahraga selama puasa.

5. Cukup Tidur
Rata-rata orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-9 jam per hari.

Namun, selama puasa Ramadhan, waktu tidur itu bisa berkurang lantaran harus bangun sebelum subuh untuk bersahur.

Bagi Anda yang ingin tetap berolahraga, bisa mencuri waktu kekurangan tidur di malam hari itu dengan tidur siang.

Waktu tidur yang kurang dapat memengaruhi kinerja tubuh.

Tidur siang mungkin kadang diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap sehat.

Sumber berita: http://wartakota.tribunnews.com/…/hal-hal-yang-perlu-diperh…