Waspada Gejalanya, Begini Pertolongan Pertama Penderita Demam Berdarah
#LiputanMedia
VIVA – Saat musim hujan, penyakit demam berdarah harus diwaspadai. Meski gejalanya terkadang ringan, tetapi jika disepelekan akibatnya bisa fatal.
Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKUI dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), Msc mengatakan, masa inkubasi demam berdarah sejak nyamuk dengan virus menggigit adalah 5-10 hari dan rata-rata bisa dalam tujuh hari saja.
Gejala yang harus diwaspadai adalah demam yang tinggi mendadak, pada anak-anak biasanya dengan muka merah, itu adalah gejala khas infeksi virus. Kemudian, perhatikan juga nafsu makan yang menurun, malas minum, muntah, sakit kepala, lemah, dan sakit ulu hati. Jika itu terjadi, segeralah ke rumah sakit.
“Kalau demam dalam 2×24 jam, atau tiga hari berturut-turut, pada anak-anak atau orang dewasa harus cari pengobatan,” kata Karyanti, saat ditemui di Kementerian Kesehatan, belum lama ini.
Di samping demam, kondisi lain yang perlu diwaspadai adalah pendarahan. Demam berdarah ada yang tanpa pendarahan spontan, di mana dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan adanya bintik merah di tangan.
Jika terjadi pendarahan spontan, pasien bisa mengalami mimisan, muntah darah, dan bila menstruasi, darah yang keluar akan sangat banyak, karena itu harus dibawa ke rumah sakit.
Anda juga harus berhati-hati jika kaki dan tangan sudah mulai lemas dan dingin. Mulailah waspada ketika sakit perut terjadi terus-menerus, terutama pada anak-anak, dan tidak lagi mau minum, disertai muntah. Namun, jika dalam 3-4 jam anak masih buang air kecil, asupan air minum masih cukup, bila tidak harus segera diberi cairan.
Perhatikan juga aktivitasnya. Bila panas turun dan asupan minum turun, anak terus menerus tidur, itu tanda anak mengalami dehidrasi. Dalam kondisi ini, ia bisa mengalami shock hingga membuat pembuluh darah bocor. Kondisi ini disebut dengan fase kritis yang harus segera mendapat penanganan.
Karyanti mengatakan, dalam pengobatan demam berdarah, prinsipnya adalah cairan. Cairan yang diberikan bisa berupa susu, cairan elektrolit, atau jus buah.
“Pertolongan pertama, bujuk untuk minum. Kalau disertai panas, boleh dengan obat penurun panas dan dibantu kompres air hangat di lipatan ketiak dan pangkal paha juga,” tambah Karyanti. (asp)
Sumber berita: https://www.viva.co.id/…/1116794-waspada-gejalanya-begini-p…