Pemeriksaan Kesehatan yang Perlu Dilakukan Sebelum Menikah
#Liputanmedia
Jakarta, CNN Indonesia — Untuk memastikan kesehatan calon pasangan pengantin, termasuk kebutuhan memiliki keturunan yang sehat maka sejumlah pemeriksaan medis perlu ditempuh sebelum menikah. Langkah ini dilakukan guna mencegah kemungkinan berbagai macam penyakit pada calon bayi kelak.
Salah satu persiapan medis terpenting adalah melakukan skrining atau deteksi dini pra-nikah. Proses ini menurut Dokter Spesialis Anak-Konsultan Perinatologi, Rinawati Rohsiswatmo memang masih terdengar asing bagi sebagian orang.
Namun ia menekankan pemeriksaan kesehatan pra-nikah penting dilakukan.
“Pemeriksaan kesehatan pra-nikah atau disebut juga pre marital check up, merupakan tindakan pencegahan masalah kesehatan pada diri sendiri, pasangan, maupun keturunan nantinya,” kata Rina yang menjabat sebagai Neonatologis di Departemen Kesehatan Anak, Rumah Sakit Umum Nasional Cipto Mangunkusumo, dikutip dari Haibunda.
“Dari pemeriksaan pra-nikah, akan diketahui beberapa masalah kesehatan, seperti anemia carrier thalassemia, kekurangan vitamin D dan malnutrisi lainnya,” sambung dia lagi.
Dosen di Departemen Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut menjelaskan, keempat penyakit berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Rina menuturkan, anak yang terlahir dari ibu dengan malnutrisi, kekurangan vitamin D dan anemia bakal berisiko mengalami masalah kesehatan yang lebih besar.
“Khusus untuk Ayah dan Ibu, dengan carrier thalassemia akan melahirkan bayi thalassemia,” terang dia.
Melalui kolom mengenai pemeriksaan medis sebelum menikah tersebut, Rina menjelaskan terdapat lima tahapan yang harus dilalui calon pengantin. Rangkaian tahapan meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium sederhana, pemeriksaan ke arah pembawa sifat (carrier) thalassemia, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan organ reproduksi, dan pemeriksaan torch.
“Hendaknya calon pengantin memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan fisis secara lengkap. Biasanya pemeriksaan yang sering dilakukan adalah tekanan darah dan gula darah. Kalau ada kelainan harus segera diobati,” tulis Rina.
Sementara pemeriksaan carrier thalassemia dilakukan guna mencari kemungkinan pembawa sifat penyakit ini atau tidak. Sebab pasangan yang memiliki bakal pembawa thalassemia akan melahirkan anak-anak dengan penyakit serupa.
“Namun sifat pembawa thalassemia sudah diketahui sejak sebelum menikah, maka bisa dilakukan pencegahan lebih awal.”
Selanjutnya, pemeriksaan fisik lanjutan untuk deteksi penyakit menular seperti tes hepatitis B, hepatitis C, HIV-AIDS, dan sifilis. Pemeriksaan organ reproduksi juga penting dilakukan bukan hanya untuk perempuan melainkan juga laki-laki.
Terakhir, pemeriksaan torch untuk calon pengantin perempuan. Melalui tes ini bisa diketahui kelainan pada calon ibu yang berpotensi membahayakan bayi.
“Beberapa yang bisa dilihat hasilnya dari pemeriksaan tourch yaitu Toksoplasmosis, Cytomegalovirus (CMV), Herpes simplex virus (HSV) hingga Rubella,” tutur Rina.
Rina pun menyarankan para calon pengantin untuk membangun kesadaran dan melakukan pemeriksaan medis sebelum menikah. Mengingat, kata dia, besarnya manfaat screening pra-nikah untuk kesehatan pasangan juga calon anak kelak.