Info FKUIUncategorized

Gejala Covid-19 pada Ibu Hamil, Paling Banyak Demam dan Batuk

#LiputanMedia

Jakarta – Gejala COVID-19 sangat beragam, Bunda. Beberapa orang bisa mengalami gejala yang berbeda, tak terkecuali pada Bunda hamil nih.
Menurut Menurut Prof. Dr. dr Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH, dari Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, gejala COVID-19 pada ibu hamil ini bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat.
Gejala COVID-19 paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin akan mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, hilang indra penciuman dan paras, serta ruam kulit. Kebanyakan Bunda yang hamil hanya mengalami gejala colds atau flu like symptoms derajat ringan sampai dengan sedang.
“Gejalanya sangat-sangat tidak jelas, ada yang hanya nyeri otot, sakit tenggorokan, batuk sedikit, meriang, atau lesu. Itu saja dia dua hari sebelumnya sudah bisa menularkan Covid,” kata Dwiana, dikutip dari Facebook Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Jumat (30/7/21).
Berikut persentase gejala klinis COVID-19 pada masa kehamilan:
1. Demam: 68 persen
2. Batuk: 34 persen
3. Malaise: 13 persen
4. Sesak napas (dyspnea): 12 persen
5. Nyeri otot (mialgia): 10 persen
6. Nyeri tenggorokan: 7 persen
7. Diare: 6 persen.
Bunda hamil juga termasuk kelompok rentan tertular COVID-19. Bagi yang memiliki komorbiditas atau penyakit penyerta, Bunda perlu waspada ya.
Dwiana mengatakan bahwa wanita hamil memiliki kemungkinan risiko lebih tinggi untuk memiliki COVID-19 dengan gejala berat dibandingkan wanita yang tidak hamil. Risiko akan semakin tinggi bila Bunda memiliki komorbiditas.
“Ibu hamil dengan komorbiditas juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit berat, peningkatan morbiditas, dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum,” ujar Dwiana.
Lalu apa komorbiditas yang perlu diwaspadai para Bunda hamil? Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya.
KOMORBIDITAS COVID-19 PADA IBU HAMIL
Saat terpapar COVID-19, ibu hamil mungkin membutuhkan alat bantu pernapasan untuk mendapatkan oksigen. Selama hamil, oksigen dibutuhkan janin untuk berkembang.
Dwiana mengatakan, COVID-19 bisa mengganggu ibu hamil untuk mendapatkan oksigen yang baik. Padahal, di 270 hari pertama kehamilan, janin membutuhkan oksigen yang optimal karena 2/3 otak sudah dibentuk dalam kandungan.
Salah satu komorbiditas yang perlu diwaspadai adalah anemia. Menurut data, 50 persen ibu hamil di Indonesia mengalami anemia dan ini bisa memperberat sakit saat positif COVID-19.
Untuk mencegah terpapar COVID-19, Dwiana menyarankan Bunda hamil untuk menggunakan dua masker meski di rumah saja. Selain itu, jangan lupa memeriksakan kehamilan minimal enam kali.
Di trimester pertama dan terakhir, minimal sekali bertemu dokter. Pemeriksaan lainnya bisa dilakukan dengan telemedicine.
“Trimester pertama penting periksa ke dokter, untuk penilaian ada atau tidaknya faktor komorbid agar bisa biar diobati. Pemeriksaan selanjutnya bisa jarak jauh atau ke tenaga kesehatan terdekat. Di trimester tiga kembali ke dokter minimal satu kali,” katanya.