Info FKUIUncategorized

Mengenal Penyakit Batu Empedu yang Dipicu Kolesterol dan Obesitas

#LiputanMedia

BALPOS.com – KONDISI obesitas atau kegemukan dapat memicu berbagai penyakit. Salah sat­unya hati empedu. Kondisi ini merupakan sebuah kondisi kesehatan akibat gaya hidup tak sehat. Bukan hanya ma­syarakat perkotaan dengan sering menyantap asupan makanan kekinian, masyara­kat desa ternyata juga men­galami hal ini.

Dalam penelitian yang di­lakukan Tim Pengabdian Ma­syarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tentang Risiko Penyakit Ti­dak Menular di salah satu lingkungan masyarakat be­berapa waktu lalu, masyara­kat diimbau mewaspadai penyakit-penyakit, seperti batu kantung empedu, obe­sitas, kolesterol dan hepatitis.

Mereka melakukan pemer­iksaan kesehatan dasar, me­liputi pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT), lingkar perut, tekanan darah, satu­rasi oksigen, dan gula darah sewaktu.

“Data membuktikan bah­wa prevalensi Penyakit Tak Menular juga relatif tinggi di daerah perdesaan,” kata Ahli Spesialis Penyakit Dalam yang juga Ketua Pengabdian Masyarakay Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, beberapa waktu lalu.

Setelah dilakukan pemer­iksaan pada lebih dari 100 peserta dari 6 desa, ditemu­kan sekitar 75 persen peserta mengalami obesitas atau bo­bot tubuh berlebih dengan in­deks massa tubuh >25 kg/m2. Selain itu, data hasil pemer­iksaan menunjukkan sekitar 47 persen peserta mengalami tekanan darah tinggi dan 13 persen peserta memiliki gula darah melebih batas normal.

Apa Itu Batu Kantung Em­pedu?

Menurut Prof Ari, penyakit batu kantung empedu ber­hubungan erat dengan kadar lemak atau kolesterol tubuh yang tidak terkontrol. Den­gan kegemukan atau obesi­tas akan memicu munculnya batu kantung empedu.

Terdapat empat faktor risiko utama yang sering di­kaitkan dengan munculnya batu pada kantung empedu. Adalah berat badan berlebih atau obesitas (fat), jenis kela­min perempuan (female), usia >40 tahun (forty), dan status kesuburan baik (fer­tile). Data global menunjuk­kan bahwa 6 persen pria dan 9 persen perempuan di seluruh dunia mengalami batu em­pedu, di mana 90-95 persen kasus merupakan batu koles­terol. Selain itu, obesitas juga diketahui meningkatkan ke­mungkinan seseorang men­galami batu empedu.

“Beberapa kali penulis mendapatkan pasien yang sudah diobati oleh dokter lain sebagai sakit maag bi­asa, ternyata saat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi ditemukan adanya batu pada kandung empedu,” jelasnya.

Tentunya setelah masalah batu empedunya diobati ke­luhan sakit maagnya men­jadi menjadi berkurang dan bahkan menghilang. Reko­mendasinya adalah cobalah berubah dengan gaya hidup sehat dan kurangi berat badan. (jpg)

Sumber berita: https://balpos.com/mengenal-penyakit-batu-empedu-yang-dipicu-kolesterol-dan-obesitas