Ibu-ibu! Ini Beda Gejala DBD dan Flu Biasa yang Tak Boleh Diabaikan
#Liputanmedia
DetikHealth – Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit berbahaya dan mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Kasus DBD yang terlambat mendapatkan perawatan bisa menyebabkan kematian.
Hanya saja pada tahap awal, penyakit demam berdarah sulit dibedakan dengan demam pada penyakit flu biasa. Para orang tua biasanya tidak menyadari anaknya mengalami DBD sampai gejalanya sudah parah.
“Kita tahu anak itu antibodinya, respon imunnya lebih rendah daripada orang dewasa,” ujar Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus Ketua Komunitas Dengue Prof Dr dr Sri Rezeki, SpA(K) dalam sesi diskusi bersama Takeda, Selasa (13/12/2022).
Ada beberapa fase demam berdarah yang harus diwaspadai. Saat sudah melewati masa inkubasi, biasanya gejala DBD mulai muncul.
Pada anak, yang bisa diperhatikan adalah jangka waktu demam. Prof Sri mengatakan biasanya anak yang mengalami DBD, pagi hari masih aktif namun di malam hari mereka sudah mulai demam tinggi.
“Hati-hati jika anak tidur terus, bisa jadi anak sudah syok. Perhatikan demam anak jika setelah hari ketiga nggak panas tapi loyo nggak mau makan,” bebernya.
Anak yang mengalami DBD seringkali tidak mengalami pilek. Selain itu berikut gejala DBD yang perlu diperhatikan:
Demam tinggi dan mendadak
Muka memerah
Tidak ada pilek
Mual/muntah
Napsu makan turun
Nyeri otot dan sendi
Fase Demam Berdarah Dengue
Fase pertama (hari ke 1-3): Demam yang cukup tinggi hingga 40°C disertai nyeri pada otot dan tulang.
Fase kedua (hari ke 4-5): Merupakan fase kritis, pasien akan mengalami turunnya demam hingga 37°C dan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan).
Fase ketiga (hari ke 6-7): Pasien akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan. Pada fase ini, trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali dan nafsu makan mulai meningkat.
Salah satu cara mencegah DBD adalah pemberian vaksin. Vaksin dengue tetravalen menjadi opsi untuk pencegahan dengue yang optimal bagi keluarga dan masyarakat.
sumber berita: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6459750/ibu-ibu-ini-beda-gejala-dbd-dan-flu-biasa-yang-tak-boleh-diabaikan