Hindari Diabetes, Milenial Jangan Sepelekan Olahraga dan Asupan
#Liputanmedia
TEMPO.CO, Jakarta – Selama pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia banyak menghabiskan waktu di rumah. Mereka bekerja di rumah, belajar di rumah, dan melakukan berbagai kegiatan di rumah masing-masing. Akibatnya, asupan makanan terus bertambah. Sebaliknya, ruang gerak semakin terbatas. Bila kebiasaan itu terus dilakukan, hal itu bisa memicu penyakit diabetes. Diabetes bisa terjadi tidak hanya pada orang tua namun juga anak muda seperti generasi milenial.
Dalam hal kebiasaan, kelompok masyarakat milenial cenderung tidak memperhatikan pola asupan . Apapun bisa masuk, tanpa memperhatikan kandungan nutrisi dan komposisinya. Ketua Komunitas Sobat diabetes Indonesia, Rudy Kurniawan, meminta milenial jangan menyepelekan asupan makanan dan aktivitas tubuh. Sebab, jika itu tidak diindahkan, milenial akan semakin rentan terkena diabetes.
“Satu dari lima kalangan umur di bawah 40 tahun terserang diabetes di Indonesia. Kalau sudah menjaga asupan, maka selama di rumah sering-seringnya menggerakkan tubuh, jangan dibiarkan kaku. Karena kalau tidak, kadar gula darah akan naik dan kita akan rentan terserang,” katanya dalam webinar yang diselenggarakan PT Nutrifood memperingati Hari Diabetes Nasional, Jumat 10 Juli 2020.
Diabetes pada umumnya, kata Rudy, lebih rentan lagi terhadap orang yang memiliki genetik penyakit diabetes. Namun kebiasaan dan gaya hidup yang buruk bisa mempercepat orang terkena Diabetes. “Maka dari itu aku menyarankan untuk jaga asupan dan sering gerak, apalagi risiko ini akan makin tinggi ketika kita berada di rumah,” katanya.
Sebuah review yang dipublikasikan pada jurnal Endocrinology and Metabolism menyatakan bahwa usia seseorang terdiagnosis diabetes diketahui lebih muda pada orang Asia, dibandingkan dengan orang Amerika dan Eropa. Bahkan, terdapat penelitian di Asia yang menunjukkan bahwa 1 dari 5 penderita diabetes yang dipelajari ternyata terdiagnosis terkena diabetes pada usia di bawah 40 tahun. “Bahkan, berdasarkan data yang ada, diabetes di usia muda cenderung lebih berbahaya dengan risiko komplikasi yang lebih besar. Komplikasi juga umum terjadi lebih awal, termasuk kerusakan ginjal dan penyakit jantung, yang kemudian meningkatkan risiko kematian di usia yang relatif muda,” kata Rudy.
Kepala Divisi Metabolik-Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017, sebanyak 10,3 juta jiwa masyarakat Indonesia merupakan pasien diabetes. Hal itu membuat Indonesia menduduki peringkat ke- 6 dunia dengan jumlah diabetesi terbesar. “Apalagi menurut World Health Organization, di era pandemi saat ini, masyarakat dengan kondisi penyakit tertentu seperti diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi serius apabila terkena COVID-19,” kata Dante. Karena itu, penting sekali bagi masyarakat untuk mendapatkan edukasi yang tepat terkait pencegahan dan penanganan diabetes.
Walau edukasi tentang diabetes sudah banyak dilakukan, sangat disayangkan bahwa masih cukup banyak informasi hoaks yang beredar seputar diabetes. Bila hoaks itu dipercaya dan diterapkan tentunya akan memperburuk kondisi kesehatan masyarakat. Ia berharap, dengan membagikan tips hidup sehat berkualitas untuk pasien diabetes, serta mengupas tuntas berbagai mitos fakta terkait diabetes, masyarakat dapat semakin cerdas dan berhati-hati dalam menanggapi informasi terkait diabetes. “Dan menerapkan informasi kesehatan yang tepat di kehidupan mereka sehari-hari,” kata Dante.
Rudy dan Dante ikut andil dalam acara #BeatDiabetes Online Festival 2020 bersama Tropicana Slim yang diselenggarakan pada 10-12 Juli 2020. Masa pandemi, Tropicana Slim tetap konsisten menginspirasi masyarakat hidup sehat melalui serangkaian kegiatan edukatif dan interaktif secara virtual mulai dari sesi edukasi bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM FKUI, edukasi bersama komunitas Sobat Diabet, Online Cooking Workshop bersama Chef, serta senam online serentak di 52 kota se-Indonesia.
Noviana Halim, Brand Manager Tropicana Slim mengatakan sebagai brand yang sudah hampir 50 tahun konsisten menginspirasi masyarakat Indonesia hidup sehat melalui serangkaian produk bercita rasa tinggi. Tropicana Slim berkomitmen untuk selalu konsisten mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hidup sehat serta mengajak untuk mencegah dan melawan diabetes. “Apalagi pada masa pandemi saat ini, di mana kesehatan perlu menjadi prioritas utama, Tropicana Slim mengadakan #BeatDiabetes Online Festival sebagai upaya untuk mengajak masyarakat makin sadar untuk menjalani hidup sehat serta melawan diabetes sejak dini,” katanya.