Info FKUIUncategorized

Mengapa Penderita Penurunan Ginjal Harus Kurangi Air?

#LiputanMedia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Memenuhi kebutuhan air pada tubuh menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit ginjal. Namun ternyata bagi orang yang fungsi ginjalnya sudah menurun, ia harus membatasi konsumsi minum air putih.

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran UI dr Ari Fahrial Syam mengungkapkan, bila menderita penurunan fungsi ginjal maka kemampuan ginjal untuk membuang kelebihan air dalam tubuh sudah berkurang. Karena itu jika cairan yang masuk ke dalam tubuh berlebih, maka akan membahayakan ginjal.

“Kalau dia banyak minum, apa yang terjadi berikutnya? ya bengkak di mana-mana. Cairan yang harusnya terbuang bisa menumpuk di paru-paru dan jantung,” kata dr Ari dalam diskusi peringatan Hari Ginjal Dunia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, tanda-tanda penurunan fungsi ginjal bisa dilihat dari produksi urinnya setiap hari. Jika seseorang hanya memproduksi urin kurang dari 500 cc per 24 jam, maka sudah dipastikan fungsi ginjal orang tersebut sudah menurun dan tidak normal lagi.

Selain itu, minum air putih berlebih juga tidak dianjurkan bagi manusia dengan fungsi ginjal normal. Pada ginjal normal, konsumsi air putih berlebih bisa menyebabkan rasa mual dan ingin kencing terus-menerus.

“Kan suka ada yang karena sibuk, jadi minum sekaligus berapa liter pada jam tertentu. Meski tidak terlalu bermasalah, tapi itu bisa membuat mual dan terus kencing. Nah kalau ingin kencing terus, jangan sampai ditahan. Kalau ditahan itu berbahaya bisa jadi batu ginjal,” kata dia.

Untuk itu dia menganjurkan agar selalu mengonsumsi air putih secara cukup dan teratur. Dalam kondisi normal, anak-anak dianjurkan mengonsumsi enam gelas sehari atau 1.500 hingga 1.600 cc air putih. Untuk dewasa dianjurkan minum delapan gelas atau 2.000 cc setiap harinya.

Sedangkan bagi ibu hamil, menyusui, orang dengan aktivitas lebih dan kondisi badan kurang fit disarankan mengonsumsi 10 gelas per hari, menambah dua gelas dari biasanya atau disesuaikan dengan kebutuhan tubuh saat itu.

“Untuk tahu kebutuhan air minum, bisa langsung komunikasi dan konsultasi dengan ahlinya agar lebih pasti dan informasinya valid Karena setiap orang kebutuhannya beda-beda,” jelas dia.

Sumber berita: https://gayahidup.republika.co.id/…/mengapa-penderita-penur…