Cegah Stunting, 1.000 Hari Pertama Kehidupan Harus Diperhatikan
#LiputanMedia
Bisnis.com, JAKARTA – Angka kejadian stunting di negeri kita masih sangat tinggi hingga hari ini, yakni di atas 30%.
Menurut dokter spesialis gizi sekaligus pengajar ilmu gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rina Agustina, Indonesia masih berada di peringkat 5 tertinggi angka stunting di dunia.
Seribu hari kehidupan pertama (HPK) pada anak merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dengan serius untuk mengatasi stunting.
Hal ini penting, karena pada masa konsepsi, masa pertumbuhan janin selama kehamilan, dan masa pertumbuhan bayi sampai usia 2 tahun, seseorang mengalami peningkatan kebutuhan gizi.
Selain itu rangsangan psikososial di seribu HPK juga tidak kalah penting.
Menurut Rina, seorang ibu yang sedang mengandung sedapat mungkin jangan depresi, stres, dan tidak bahagia.
“Hal ini akan mempengaruhi perkembangan anaknya,” kata Rina lagi.
Dia berpendapat selain pemenuhan gizi untuk anaknya ibu sebaiknya juga telah mempersiapkan diri sejak dini jauh sebelum kehamilan. Calon ibu harus sehat jasmani, rohani, dan lingkungan.
Persiapan Sejak Remaja
Menurut Rina untuk melahirkan anak-anak yang sehat seorang ibu sebetulnya sudah harus mempersiapkan diri dengan kebutuhan gizi yang tepat sejak dia berusia remaja. Tidak hanya pada calon ibu saja, tetapi calon ayah juga.
Keduanya mesti diperhatikan kesehatannya sejak usia remaja.
“Sehingga ketika terjadi pembuahan, ayah dan ibu sudah terpenuhi gizinya,” katanya.
Menurut dokter spesialis gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Saptawati Bardosono, agar calon ibu atau ibu dapat menyiapkan kebutuhan gizi yang tepat, pola gizi seimbang merupakan poin utamanya.
Untuk anak, penting untuk memperhatikan jumlah, jenis, dan jadwal makan yang diperlukan pada masa seribu HPK. Anak sebaiknya memperoleh kecukupan kebutuhan gizi sesuai dengan tumbuh kembang usianya.
Masa Kehamilan
Pada masa kehamilan, ibu perlu dengan teratur untuk mengikuti pemeriksaan kehamilan atau antenatal care.
“Ibu dapat memantau pertumbuhan janinnya dengan penimbangan berat badan rutin, pemeriksaan tinggi puncak rahim, dan pemeriksaan lainnya,” kata Saptawati.
Dari pemeriksaan akan diketahui asupan apa yang masih kurang dan diperlukan oleh ibu dan bayi.
Dalam mempersiapkan seribu HPK yang berkualitas, ibu hamil perlu memperhatikan usia kandungan. Pada trimester pertama, sebetulnya belum terlalu signifikan dalam penambahan kebutuhan gizi. Akan tetapi, pada trimester kedua dan ketiga, dibutuhkan penambahan karbohidrat, protein, dan nutrisi makro lainnya.
“Intinya kebutuhan zat gizi makro untuk energi harus dipenuhi bersama dengan zat gizi mikro seperti vitamin, mineral, asam amino, dan asam lemak esensial,” kata Saptawati.
Sumber berita: https://lifestyle.bisnis.com/…/cegah-stunting-1.000-hari-pe…