2 Persiapan Penting Sebelum Lansia Ikut Vaksinasi
#LiputanMedia
Jakarta, CNN Indonesia — Cek kesehatan sebelum vaksinasi lansia memang sangat dibutuhkan. Namun persiapan lainnya terkait kesiapan fisik dan mental juga tak kalah penting.
Dokter Penyakit Dalam Sub Spesialis Geriatric FKUI RSCM Ketua PERGEMI, Siti Setiati, menekankan pentingnya mempersiapkan lansia untuk vaksinasi agar vaksin bisa bekerja dengan optimal.
“Hal yang perlu dipertimbangkan terkait vaksinasi pada lansia adalah terjadinya immunosenescence atau disfungsi imunitas karena usia. Hal ini berhubungan dengan respon terhadap vaksin yang kurang maksimal,” ungkapnya dalam pernyataan Entrasol yang diterima CNNIndonesia.com.
“Karena immunosenescence biasanya sudah terjadi inflamasi kronis level rendah akibat dari kombinasi penurunan imunitas tubuh, paparan terhadap antigen terus menerus, peningkatan produksi sitokin proinflamasi dari senescent T cells dan makrofag.”
Optimalisasi vaksinasi pada lansia, kata Siti juga dipengaruhi oleh beberapa kondisi khusus, selain kesehatannya.
“Faktor-faktor yang memengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia adalah faktor intrinsik yaitu usia dan jenis kelamin, dan faktor ekstrinsik yaitu penggunaan obat-obatan. Kebiasaan seperti merokok, lingkungan sekitar, serta kecukupan nutrisi pada lansia berperan penting dalam keefektifan vaksin tersebut,” papar Siti.
Berikut beberapa persiapan yang harus dilakukan lansia sebelum vaksinasi.
1. Istirahat cukup
Pertama, lansia penerima vaksin Covid-19 harus banyak istirahat sebelum menerima vaksin Covid-19.
Dihubungi terpisah, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit UNAIR, Muhammad Miftahussururmengungkapkan istirahat bagi lansia penting untuk mencegah timbulnya infeksi akut mendadak seperti demam, flu, atau kelelahan. Sebabnya, jika mengalami gejala sakit, maka vaksinasi tidak bisa dilakukan.
“Untuk awalnya harus istirahat cukup, makan makanan bergizi, dan menyiapkan diri,” ucapnya.
Selain itu kurang istirahat juga bakal berpengaruh pada tingginya tekanan darah dan masalah screening kesehatan lainnya saat pelaksanaan vaksinasi.
Istirahat cukup ini disebut Miftah juga harus diterapkan saat antre untuk mendapatkan vaksin.
“Siapkan transportasi untuk lansia menuju ke tempat vaksinasi. Lansia juga tidak boleh kelelahan sebelum vaksinasi Covid-19. Lansia sebaiknya ditemani pendamping atau keluarga.”
“Pendamping juga bisa menggantikan lansia saat antre hendak divaksin, sehingga lansia bisa istirahat selama menunggu giliran vaksinasi Covid-19.”
2. Nutrisi yang seimbang
Muliaman Mansyur, dokter sekaligus Head of Medical Kalbe Nutritionals mengatakan bahwa selain screening riwayat penyakit dan kesiapan psikis, tentunya kondisi fisik juga diperlukan dalam persiapan sebelum, selama, dan sesudah vaksin.
“Sepanjang proses ini, sebaiknya lansia mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan kandungan tinggi protein, vitamin, dan mineral, khususnya Vitamin C, D dan Zinc,” ungkapnya.
“Jika lansia kurang mendapat asupan nutrisi protein, maka risiko malnutrisi dan sarcopenia atau berkurangnya massa dan kekuatan otot akan mudah terjadi, selain itu imunitas yang terbentuk pasca vaksinasi menjadi kurang optimal. Setelah divaksinasi pun, lansia memerlukan nutrisi memadai untuk menjaga imunitas, khususnya lansia yang masih aktif berkegiatan, baik secara profesional maupun secara sosial.”
Terkait nutrisi Prof. Siti juga mengingatkan energi, protein, dan mikronutrien penting untuk tulang, otot, dan fungsionalitas. Untuk itu direkomendasikan agar energi minimal di atas 21kcal/kg BB, protein 1.0-1.5 g/kgBB/hari (25-30g) tiap kali makan, dan suplementasi apabila perlu, tetapi tetap perlu dicek dengan dokter.
Pemenuhan mikronutrien seperti vitamin dan mineral ini – khususnya vitamin D – terbukti memainkan banyak peran dalam mendukung fungsi kekebalan dan mengurangi risiko infeksi.
Sumber berita: https://www.cnnindonesia.com/…/2-persiapan-penting…