Tidur Optimalkan Pertumbuhan Balita
#LiputanMedia
JAKARTA – Bagi bayi dan anak-anak, tidur merupakan prioritas utama. Bukan sekadar waktu untuk beristirahat, tetapi juga bermanfaat sebagai pemulihan tenaga pada bayi di usia dini. Selain itu yang tak kalah penting adalah tumbuh kembang bayi yang lebih optimal karena puncak produksi hormon pertumbuhan anak terjadi pada saat fase tidur malam.
Perkembangan pola tidur pada anak sangat bervariasi. Pada bayi baru lahir, misalnya, kebutuhan tidur antara 18-20 jam selama 24 jam. Biasanya dalam setiap 1-4 jam diikuti 1-2 jam bangun. Untuk perbandingan jumlah jam tidur siang dan malam hampir sama. Sedangkan anak yang usianya 3-12 bulan membutuhkan 14-15 jam tidur dalam satu hari. Khusus untuk anak usia 4 bulan, total waktu yang dibutuhkan untuk tidur sebanyak 13-14 jam, dan pada usia 6 bulan butuh 11 jam untuk tidur pada malam hari dan 2-3 jam pada siang hari. “Semakin bertambah usia, jumlah jam tidur anak akan berkurang, dan sebagian besar anak akan tidur pada malam hari,” kata Dokter Spesialis Anak dari FKUI-RSCM Rini Sekartini dalam satu kesempatan.
Misalkan usia batita (kurang dari tiga tahun), jumlah jam tidur sekitar 11-12 jam, termasuk tidur siang. Tetapi, jumlah jam tidur siangnya lebih sedikit. Pada usia menjelang empat tahun, anak membutuhkan total 12-14 jam waktu tidur. Namun, anak pada usia ini sebenarnya tidak diharuskan tidur siang, asalkan jumlah tidur malamnya sudah mencukupi.
Secara umum, manfaat tidur yang baik akan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak kelak. Karena, pada saat tidur malam terjadi pengeluaran hormon pertumbuhan secara optimal, sehingga anak akan tumbuh tinggi badannya, sesuai potensinya. Anak juga akan lebih waspada, dapat berkonsentrasi, dan mengerjakan tugasnya dengan baik. Jadi, kebutuhan tidur sama penting dengan kebutuhan makan. Oleh karena itu, agar mendapatkan manfaat yang maksimal, anak perlu tidur dengan nyenyak. Berikut tips agar anak, khususnya bayi, bisa tidur pulas:
1. Bantulah bayi memahami bahwa siang hari saatnya makan dan malam hari saatnya tidur atau istirahat. Cobalah untuk memberi makan bayi setiap tiga jam sekali di siang hari.
2. Gendonglah bayi pada siang hari. Meningkatnya frekuensi kedekatan dan keakraban meningkatkan ketenangan dan bayi yang tenang pada siang hari cenderung tenang juga pada malam hari.
3. Kenyangkan si kecil sebelum tidur. Usahakan untuk menyusui bayi hingga kenyang sebelum tidur dan saat bayi terbangun di malam hari. Yang perlu diperhatikan, ditinjau dari kesehatan gigi, kebiasaan memberikan susu di malam hari sebaiknya dihentikan setelah gigi bayi muncul (sekitar usia enam bulan setelah masa ASI eksklusif). Sebagai ganti, berikan air putih jika dia memang haus atau tenangkan bayi agar tidur kembali.
4. Kenakan baju bayi yang tepat. Cobalah menggunakan berbagai baju tidur bayi untuk melihat baju apa yang dapat membantunya tidur lebih tenang. Umumnya bayi dapat tidur lebih baik jika bajunya terbuat dari bahan katun.
5. Bersihkan badannya terlebih dahulu. Tubuh lengket karena keringat dan kotor sehabis makan dan bermain gampang membuat kulit bayi gatal-gatal yang mengganggu tidurnya. Sebaiknya seka tubuh bayi dengan waslap basah sebelum tidur. Kalau perlu sapukan bedak ke lipatan kulitnya dan oleskan minyak telon di perut dan punggungnya. Cara itu bisa membuat bayi nyaman dan cepat tertidur.
6. Atur suasana kamar sehingga nyaman untuk tidur. Ini meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan juga keadaan boksnya. Anda bisa meletakkan boks di dalam kamar tidur, di samping ranjang orang tua atau di kamar tersendiri. Masing-masing pilihan ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Jika si buah hati sering gelisah dan terbangun dari tidur, ganjal sisi tubuhnya dengan bantal kecil atau buntalan selimut (bisa juga handuk lembut) sehingga bayi merasa ada yang menjaganya. Hindarkan pula suara bising yang membuatnya mudah terjaga. Jangan gunakan pewangi ruangan dan obat pengusir nyamuk yang bisa membuatnya sesak. Nyamuk memang sering membuat bayi tidak nyenyak tidur. Pakailah kelambu yang bisa melindungi bayi dari serangan nyamuk.
7. Rebahkanlah bayi di tangan Anda. Kehangatan tangan ibu bisa memberikan sentuhan tambahan yang dibutuhkan bayi untuk membantunya tertidur sambil memberikan tepukan lembut di punggung atau bokong bayi. Lepaskan tangan secara perlahan agar tidak membangunkannya.
8. Lakukan buang air sebelum tidur. Celana basah dan kotor bisa mengganggu tidur bayi. Karena itu, usahakan agar bayi buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) sebelum tidur. Memang ini tak menjamin bayi tidak BAB dan BAK di waktu malam, karena sering-tidaknya bayi buang air dipengaruhi asupan minuman dan makanan, juga beragam faktor lain. Tapi, setidaknya bayi terbiasa mengatur jam biologisnya, termasuk untuk BAB dan BAK. Nah, agar bayi bisa tetap “kering”, jangan biasakan memberinya susu jika dia bangun malam atau gunakan pospak. Kebutuhan nutrisi bayi 6 bulan ke atas sebaiknya dipenuhi pada pagi hingga 1-2 jam sebelum tidur malam saja.
9. Agar anak dapat tidur teratur dan lelap, Anda dapat melakukan beberapa rutinitas. Misalnya mendongeng, bernyanyi, dan membisikkan kata-kata mesra, setel musik pengantar tidur, atau menciptakan pola hidup teratur, juga hindari stres. Pilihlah cara yang paling cocok dengan bayi Anda.
10. Anda tidak bisa memaksa bayi untuk tidur. Penciptaan lingkungan yang aman dan nyaman adalah cara terbaik untuk membuat bayi lebih cepat tidur dan jangka waktu tidurnya lebih panjang, sehingga bayi tidak akan sering terbangun di malam hari.
Sumber berita: https://lifestyle.sindonews.com/…/tidur-optimalkan-pertumbu…