Pasien Gangguan Ginjal Sebaiknya tidak Jalani Pengobatan Alternatif, Ini Sebabnya
#LiputanMedia
REPUBLIKA.CO.ID – Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi Pringgodigdo Nugroho menganjurkan pasien gangguan ginjal tidak melakukan pengobatan alternatif. Mengapa begitu?
“Panduan dari perhimpunan ahli-ahli ginjal sedunia justru memang tidak menganjurkan pengobatan alternatif pada pasien-pasien yang mengalami gangguan ginjal,” kata Pringgo dalam acara temu media di Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Menurut Pringgo, hingga saat ini belum ada pengobatan alternatif yang terbukti mampu membantu memperbaiki fungsi ginjal atau mengobati gangguan ginjal. Dokter dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta itu menjelaskan, pengobatan penyakit ginjal tergantung pada derajat penurunan fungsi ginjal yang dialami penderita.
Ginjal yang sudah dalam kondisi gagal tidak dapat disembuhkan. Jika masih dalam tahap awal, maka yang harus dilakukan adalah mengatasi penyakit yang mendasarinya.
Ada sejumlah penyakit yang dapat memicu gangguan ginjal. Diabetes, hipertensi, dan peradangan ginjal termasuk di antaranya.
“Kalau ternyata karena diabetes, maka kita kontrol gula darahnya. Kalau hipertensi, maka kontrol tekanan darahnya. Begitu juga dengan penyakit lain,” ujar dokter yang menamatkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.
Selanjutnya jika penurunan fungsi ginjal sudah memasuki tahap lanjut tapi belum memerlukan dialisis atau cuci darah, maka dokter akan melakukan upaya-upaya pengobatan termasuk dengan menurunkan asupan protein. Sebab, protein dapat membuat kerja ginjal menjadi lebih berat.
Andaikan penyakit ginjal sudah memasuki tahap akhir, maka pasien memerlukan terapi pengganti ginjal baik dengan cuci darah maupun transplantasi ginjal. Itu karena pada tahap akhir, fungsi ginjal sudah sangat rendah sekali sehingga harus digantikan fungsinya.
“Kalau tidak, bisa membahayakan pasien. Dan kenapa disebut pengobatan pengganti? Karena tidak menyembuhkan ginjalnya yang sudah gagal itu,” tutur Pringgo yang juga berpraktik di RS Pelni, Jakarta itu
Sumber berita: https://ameera.republika.co.id/berita/rrbf09414/pasien-gangguan-ginjal-sebaiknya-tidak-jalani-pengobatan-alternatif-ini-sebabnya