Info FKUIUncategorized

Nyeri Dada Saat Hamil, Apa Penyebab dan Bahayanya?

#LiputanMedia

Jakarta – Ibu hamil sangatlah rentan terhadap nyeri di beberapa bagian tubuh. Salah satu yang sering dikeluhkan ibu hamil adalah nyeri di bagian dada, Bunda.

Rasa nyeri di bagian dada ibu hamil dapat disebabkan beberapa hal. Di antaranya gangguan pencernaan, tekanan pada tulang rusuk, bisa juga karena membesarnya janin dalam kandungan.

Berikut ini HaiBunda rangkumkan beberapa hal yang paling sering menjadi penyebab nyeri dada selama kehamilan.

1. Asam Lambung

Nyeri di bagian dada ibu hamil yang disebabkan oleh asam lambung biasanya terjadi karena pertumbuhan janin yang mulai menekan lambung, dan perubahan hormon progesteron pada tubuh, yang menyebabkan asam lambung naik ke esofagus. Kondisi ini lebih dikenal dengan istilah heartburn, karena efek yang dirasakan bukan hanya nyeri pada bagian dada, melainkan seperti rasa terbakar.

Hal ini kemudian berdampak juga pada pola makan Bunda yang harus diubah selama masa kehamilan. Bunda bisa makan dalam porsi yang kecil untuk mengurangi risiko nyeri dada, yang disebabkan oleh gangguan pencernaan ini.

Saat mengalami heartburn, dikutip dari detikcom, Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, FINASIM, menyarankan, “Utamanya tetap tenang, kalau panik atau terlalu cemas, nanti asam lambungnya makin naik.”

2. Tekanan pada tulang rusuk

Janin yang membesar tak hanya menimbulkan tekanan pada lambung, yang bisa menyebabkan naiknya asam lambung. Ternyata hal ini juga bisa berdampak pada tertekannya tulang rusuk akibat pergerakan janin dalam rahim.

Tidak jarang tulang rusuk Bunda juga mengalami memar-memar karena tendangan dan tinju si kecil di dalam rahim. Biasanya, rasa nyeri yang disebabkan oleh hal ini berpusat di bawah payudara, dan akan semakin terasa nyeri saat Bunda sedang duduk.

Rasa nyeri ini biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Untuk menyiasati hal ini, Bunda bisa mengenakan baju yang tidak menekan tulang rusuk, dan mengganjal tubuh dengan bantal saat berbaring.

Selain dua hal di atas, nyeri dada saat hamil juga jadi pertanda gangguan kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung dan preeklampsia. Nyeri dada yang mengidentifikasi penyakit serius biasanya diikuti dengan gejala-gejala lain. Berikut ini HaiBunda rangkumkan beberapa gejalanya:

1. Preeklampsia

Tanda dan gejala umum preeklampsia selain nyeri di dada, biasanya ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi, sakit kepala yang terus-menerus, rasa mulas yang tidak hilang walau sudah mencoba berubah posisi dan minum obat pereda rasa sakit, sakit perut bagian atas atau sisi kanan, atau di bawah tulang rusuk, bengkak di bagian tangan dan wajah, kenaikan berat badan yang mendadak, dan gangguan protein dalam urine.

Sebaiknya, ibu hamil segera konsultasi dengan dokter atau bidan bila mengalami gejala-gejala tersebut, agar bisa segera mendapat penanganan. Umumnya, preeklampsia akan hilang bersamaan dengan lahirnya bayi. Namun pada beberapa kasus, preeklampsia berlanjut setelah melahirkan, bahkan ada yang baru dimulai setelah bayi lahir.

2. Serangan jantung

Salah satu penyebab nyeri dada pada ibu hamil yang cukup serius adalah serangan jantung. Hal ini disebabkan meningkatnya volume darah selama masa kehamilan untuk mendukung perkembangan janin.

Dengan begitu, tubuh memompa darah lebih ekstra dari biasanya dan menyebabkan peningkatan detak jantung ibu hamil. Tekanan inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya risiko serangan jantung.

Beberapa gejala yang menyertai nyeri dada akibat serangan jantung antara lain detak jantung cepat, batuk kronis, sulit bernapas, kelelahan luar biasa, bengkak yang tidak wajar beserta penambahan berat badan mendadak, dan pingsan. Sebaiknya, segera periksa ke dokter jika Bunda mengalami gejala-gejala ini.

Sumber berita: https://www.haibunda.com/…/nyeri-dada-saat-hamil-apa-penyeb…