Menyesatkan, Air Garam Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit
#LiputanMedia
Tempo.co – Sebuah akun di Facebook mengunggah video pendek dengan klaim bahwa larutan garam dapat mengobati segala penyakit.
Konten tersebut berupa video berisi cara membuat larutan dengan segelas air dan satu sendok teh garam dapur. Larutan tersebut diaduk dengan membaca sejumlah surat dalam Al Quran.
Hingga artikel ini diturunkan, video yang diunggah pada 29 Maret 2023 itu sudah disukai 19 ribu kali. Benarkah klaim bahwa air garam bisa menyembuhkan segala penyakit?
PEMERIKSAAN FAKTA
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo menghubungi Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Zubairi Djoerban. Ia akan melihat dari dua sudut pandang, sudut pandang kedokteran dan agama Islam.
Dari sudut pandang kedokteran, menurut Zubairi tidak ada satu obat pun yang bisa mengatasi semua jenis penyakit.
“Tidak ada satu obat yang bisa mengatasi semua jenis penyakit. Itu sudah sangat standar,” kata Zubairi melalui pesan suara, Selasa, 4 April 2023.
Menurut dia, ada beberapa penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, baik melalui obat atau tanpa pengobatan. Termasuk juga dengan minum air garam, air disertai doa, atau larutan madu, aspirin, paracetamol.
“Kita baru saja melewati tiga tahun yang berat dengan Covid-19. Ternyata terbukti lebih dari 90 persen penderita Covid-19 sembuh sendiri, “ ujarnya. Hanya sebagian kecil yang saturasi oksigennya drop, mengalami radang paru, komplikasi trombosis, atau pengentalan darah yang wajib dirawat di Rumah Sakit.
Selain Covid-19, Zubairi juga menyebut penyakit yang bisa sembuh sendiri yakni Hepatitis A.
Dari sisi agama, kata dia, Nabi Muhammad SAW juga menyampaikan bahwa urusan kesehatan harus diserahkan ke ahlinya. Ia menyitir sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud nomor Hadis 4586 yang dihasankan Albani, barang siapa berlagak melakukan pengobatan padahal ia tidak mengetahui ilmu pengobatan maka ia akan dimintai pertanggungjawaban.
“Jadi jelas sekali mengenai kesehatan serahkan ahlinya. Dengan kata lain bahwa air garam dengan bacaan surat Al Quran akan menyembuhkan penyakit adalah tidak benar,” katanya.
Zubairi menegaskan bahwa setiap penyakit memiliki minimal 3 aspek, yaitu aspek medik, psikologi, dan sosial. Misalnya, ketika seseorang didiagnosa terkena HIV, secara psikologi dan sosial yang bersangkutan akan terganggu, apakah menjadi stress dan lain sebagainya.
Karena itu, doa amat berfungsi untuk membantu meringankan dan mempercepat pengobatan. “Namun tidak untuk mengobati penyakitnya langsung.”
Sementara itu ahli Kesehatan Masyarakat, dr Dicky Budiman menilai, fenomena mencari solusi alternatif dari metode pengobatan memang menjamur sejak lama. Terutama di negara-negara miskin dan berkembang yang memiliki keterbatasan literasi dan akses kesehatan.
“Memang ada manfaat air dicampur garam, antara lain merangsang BAB seperti obat Laksatif yang melancarkan BAB. Ini yang dalam kepercayaan sebagian orang membuang banyak racun. Tapi ya tidak sesederhana itu,” kata peneliti dari Universitas Griffith Australia ini.
Sebenarnya, tanpa minum, BAB tetap bisa lancar asalkan mengkonsumsi cukup serat dan minum air putih. Sesekali mengkonsumsi air garam tidak menjadi masalah. Namun akan berbahaya apabila terlalu sering dan malah menjadi hal yang rutin.
Dicky menambahkan, selain minim dukungan riset, konsumsi garam berlebihan pada seseorang juga membahayakan ginjal. Bagi yang tadinya tidak punya hipertensi, bisa malah berpotensi memiliki hipertensi. “Atau sebaliknya, yang sudah memiliki tekanan darah tinggi akan meningkat menjadi tinggi sekali,” katanya.
KESIMPULAN
Hasil pemeriksaan unggahan yang mengklaim bahwa air campuran garam bisa menyembuhkan berbagai penyakit adalah menyesatkan.
Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan air garam yang diberi doa-doa bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Sumber berita : https://cekfakta.tempo.co/fakta/2223/menyesatkan-air-garam-bisa-sembuhkan-berbagai-penyakit