Info FKUIUncategorized

Kebanyakan Konsumsi Daging Kurban Bisa Picu Sakit GERD, Simak Tipsnya

#Liputanmedia

JawaPos.com – Momen Idul Adha menjadi moment bagi masyarakat untuk menyantap daging sapi atau kambing. Selalu ingat batasan porsinya agar tak berbahaya untuk kesehatan. Bukan hanya penyakit tak menular seperti diabetes, kolesterol, dan hipertensi. Tapi kebanyakan konsumsi daging kurban ternyata bisa memicu penyakit GERD.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Ahli Endoskopi Gastrointenstinal Prof. Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menjelaskan, daging mengandung zat gizi terutama protein dan lemak hewani. Kedua zat gizi ini merupakan zat gizi penting untuk tubuh.
Secara umum, pada masa pertumbuhan, protein dibutuhkan untuk zat pembangun. Sedangkan pada orang dewasa protein dibutuhkan untuk menjaga keutuhan tubuh dan mengganti sel-sel yang mengalami kerusakan. Bahkan berperan penting untuk proses penyembuhan.
Lemak berperan sebagai sumber energi serta asam lemak esensial yang berperan untuk pembentukan membran sel-sel tubuh. Lemak juga dibutuhkan untuk pembentukan steroid dan hormon. Lemak pun berperan sebagai bumper untuk organ-organ dalam tubuh.
“Masalah akan timbul jika daging ini dikonsumsi berlebihan dan juga dengan waktu yang tidak tepat. Berbagai penyakit pencernaan akan tercetuskan setelah kita mengonsumsi daging yang berlebihan baik ganggguan pada saluran cerna atas maupun gangguan saluran cerna bawah,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu kepada JawaPos.com baru-baru ini.
Salah satu penyakit yang bisa terinduksi akibat makan lemak yang berlebihan dalam waktu singkat adalah penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux). Saat ini penyakit GERD ditemui sekitar 20 persen dari kasus pasien dengan sakit maag yang diendoskopi lewat saluran cerna atas baik di RSCM maupun RS swasta. GERD merupakan penyakit akibat gaya hidup sehingga kasusnya semakin meningkat dimasa depan.
Penyakit ini terjadi karena adanya aliran balik isi lambung termasuk asam lambung ke kerongkongan karena adanya kelemahan klep antara lambung dan kerongkongan. Selain itu adanya gangguan pengosongan lambung juga menginduksi timbulnya GERD tersebut.
Lemak yang berlebihan dari daging kurban dapat menyebabkan pengosongan lambung menjadi lambat. Sehingga ada gangguan pada klep sehingga isi lambung berbalik arah ke kerongkongan. Pasien dengan GERD biasanya merasakan panas pada dada seperti terbakar (heart burn). Pasien GERD juga merasakan ada sesuatu yang balik arah dari lambung naik keatas (regurgitasi). Hingga pasien merasakan mulut terasa pahit.
Selain 2 keluhan utama GERD yaitu heart burn dan regurgitasi ini, pasien dengan GERD bisa merasakan keluhan lain seperti nyeri di ulu hati, kembung, begah dan sering sendawa. Pasien biasanya mengira kalau keluhan nyeri dada ini karena masalah jantung tetapi sebenarnya karena adanya asam lambung yang kembali arah keatas tersebut.
Selain itu asam lambung yang naik tersebut juga dapat menginduksi terjadinya sesak nafas, batuk kronis, rhinitis (radang hidung) kronis, radang pita suara (laryngitis) sampai ngilu pada gigi.
“Faktor yang menginduksi timbulnya GERD yang mungkin memang sudah ada sebelumnya adalah karena mengonsumsi daging dalam waktu singkat secara berlebihan. Hal ini diperberat jika daging dimasak dengan santan yang berlebihan disertai bumbu masak yang merangsang, asam dan pedas,” paparnya.
Jika mengonsumsi daging kurban lalu langsung tidur, situasi itu akan memperburuk timbulnya GERD. Karena hal ini akan menyebabkan makanan yang telah sampai di lambung berbalik arah ke kerongkongan.
Tips Makan Daging yang Sehat
Beberapa tips agar kita terhindar dari GERD tetapi tetap mengonsumsi daging adalah,
1. Jangan mengonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat.
2. Tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan, sebaiknya menghindari konsumsi secara bersamaan antara daging dengan jeroan dari hewan kurban tersebut seperti usus, otak, hati, paru atau limpa.
3. Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan. Pada pasien yang memang sudah mengalami GERD maka konsumsi daging yang berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada 4 dari 5 kasus GERD.
4. Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.
5. Setelah makan daging hindari minum kopi, alkohol atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD tersebut. Selain itu selama kita mengkonsumsi daging ini juga sebaiknya menghindari makanan yang mengandung coklat dan keju.