Ingin Pasang KB Spiral? Ini Jangka Waktu yang Disarankan Dokter Kandungan
#LiputanMedia
Jakarta – Alat kontrasepsi spiral atau Intra Uterine Device (IUD) merupakan salah satu metode yang populer di masyarakat. Pemakaian yang praktis dan harga yang terjangkau menjadi alasan utama.
Namun penggunaan IUD sebaiknya jangan terlalu lama, terutama pada pasangan yang masih produktif dan mengharapkan keturunan. Penggunaan IUD berbahan cuprum atau tembaga mempengaruhi peluang hamil atau return of fertility.
“Jika memasang IUD jenis copper T (CuT) sebaiknya jangan lebih dari 6 tahun. Setelah 6 tahun bisa ganti kontrasepsi lain yang sesuai keinginan dan kenyamanan,” kata dokter ahli kandungan dr Irvan Adenin, SpOG dalam promosi doktor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM).
Hal ini terungkap dalam risetnya yang berjudul Hubungan Komponen Inflamasi Dengan Glikodelin Dan Perannya Sebagai Mekanisme Kerja AKDR Lippes Loop. Riset ini membandingkan mekanisme kerja Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) tipe CuT yang mudah ditemui di pasaran dan lipes loop (LL) yang tak lagi digunakan sejak 1969.
Dalam risetnya, dr Irvan menggunakan hewan uji tikus yang juga menghasilkan glikodelin. Protein ini menghalangi sperma bertemu ovum, dalam mekanisme kerja kontrasepsi IUD yang disebut sperma oocyt binding. Tipe CuT dan LL sama-sama meningkatkan produksi glikodelin yang mencegah terjadinya kehamilan.
Namun seiring waktu, penggunaan IUD tipe CuT ternyata menyebabkan kematian sel endometrium atau selaput lendir pada rahim. Hal ini tidak terjadi pada penggunaan spiral tipe LL yang terus digunakan hingga menopause. Semakin lama menggunakan IUD tipe CuT maka peluang kembali hamil makin kecil.
“Return of fertility bisa turun hingga 10 persen. Karena itu pasangan yang masih ingin punya anak, sebaiknya jangan pakai IUD tipe CuT lebih dari 6 tahun. Umur IUD CuT berbeda ada yang harus copot 3, 5, atau 8 tahun dan pasang ulang,” kata dr Ivan.
Meski begitu, tiap alat kontrasepsi punya kekurangan dan kelebihannya sendiri. Kontrasepsi LL yang berbentuk spiral cenderung lebih mudah jatuh dibanding IUD CuT yang berbentuk T. Dokter Ivan menyarankan masyarakat konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan, sebelum memilih alat kontrasepsi yang tepat.
Sumber berita: https://health.detik.com/…/ingin-pasang-kb-spiral-ini-jangk…