Info FKUIUncategorized

Ibu Hamil Jalani Puasa, Apakah Berdampak pada Berat Janin?

#LiputanMedia

 

Liputan6.com, Jakarta – Masa kehamilan diketahui sebagai masa terpenting bagi tumbuh kembang janin. Di masa ini ibu hamil perlu memperhatikan kecukupan gizi. Lalu, bagaimana bila ibu hamil ikut berpuasa Ramadan?
Dokter kebidanan dan kandungan konsultan Dwiana Ocviyanti mengatakan sudah banyak studi yang menunjukkan tidak ada pengaruh buruk dari puasa terhadap janin dalam kandungan. Hal ini terjadi asalkan sang ibu dalam kondisi sehat.
Kesehatan ibu jadi kategori utama yang perlu dipertahankan bila ingin menjalankan puasa. Janin akan tetap baik-baik saja selama ibu mampu mencukupi kebutuhan kalori, energi, protein, dan vitamin dengan maksimal.
Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah pada awal masa kehamilan, dikategorikan sebagai kondisi sakit. Dwiana menganjurkan untuk tidak berpuasa.
“Ibu yang mual, muntah, bahkan sering pingsan, sudah jelas menunjukkan kondisi ibu sedang tidak sehat. Perlu perhatian lebih pada ibu seperti ini,” ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Kondisi mual pada ibu hamil dapat diatasi dengan memperbanyak asupan air minum, juga makan makanan yang kaya akan kandungan air.
Gangguan Pencernaan Wajar Terjadi
Dwiana memaparkan perihal gangguan pencernaan yang dialami ibu hamil. Kondisi ini terjadi karena adanya peningkatan hormon, khususnya hormon progesteron.
Hormon progesteron yang mengalami peningkatan dapat mengganggu gerak lambung dan usus pada ibu hamil. Hal ini mengakibatkan perut terasa kembung, sering buang angin, atau asam lambung naik.
Jadi, apabila ibu hamil dalam kondisi kesehatan yang baik dan nyaman untuk beraktivitas maka diperbolehkan berpuasa. Kenaikan asam lambung yang masih dalam keadaan normal pun masih diperbolehkan. Asalkan tidak mengalami mual, muntah, mag, dan kembung yang tidak dapat ditoleransi, bahkan hingga tidak mampu buang air besar, maka tidak berpuasa adalah pilihan yang tepat.