Info FKUIUncategorized

Ibu Hamil Ingin Puasa Ramadhan, Apa Saran Dokter?

#LiputanMedia

 

Ibu hamil boleh saja berpuasa asalkan dalam kondisi sehat dan cukup gizi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebagian ibu hamil mungkin masih ragu menjalankan ibadah puasa. Beberapa calon ibu mungkin merasa, tidak makan selama lebih dari 10 jam bisa berpengaruh terhadap bayi yang dikandungnya.
Namun, Prof Dr dr Dwiana Ocviyanti, SpOG (K), MPH, dari Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi, FKUI-RSCM, mengatakan, berpuasa adalah salah satu ibadah yang identik dengan pantangan dan menjaga niat, ucapan, perbuatan. Kehamilan merupakan kondisi khusus yang hanya dihadapi oleh perempuan, yakni terjadi perubahan selama kehamilan berlangsung, baik psikis dan fisik.
Dwiana mengatakan, manfaat puasa pada kehamilan bervariasi tergantung dari kondisi tubuh masing-masing ibu. Islam telah memberikan banyak kemudahan bagi ibu hamil dengan tidak mewajibkan berpuasa dan boleh menggantinya dengan berpuasa dihari lain atau membuar fidyah. Namun, juga membolehkan ibu hamil untuk berpuasa.
“Islam memperbolehkan berpuasa pada perempuan hamil yang sehat dan memungkinkan asupan gizinya terpenuhi walauhpun hanya sahur dan berbuka,” ujarnya.
Periode aman berpuasa bagi wanita hamil pada trisemeter 1 dan 2, tergantung pada kesehatan wanita hamil serta adanya izin serta pengawasan dari dokter kandungan.
Namun sebenarnya pada trisemester berapapun perempuan hamil boleh berpuasa selama dalam kondisi sehat. Perempuan hamil harus betul-betul mendapatkan perhatian untuk makanan yang dikonsumsinya, terutama mengenai jumlah kalori.
Masa kehamilan merupakan masa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada wanita hamil yang berpuasa dalam kondisi sehat dan gizi yang tercukupi,
tidak ditemukan pengaruh puasa Ramadhan terhadap pertumbuhan janin. Puasa tidak mengganggu pertumbuhan janin dalam kandungan bila ibu sehat.
Dwiana memberikan sejumlah tips persiapan puasa untuk ibu hamil, dan yang utama adalah memastikan kondisinya sehat. Setelah itu menyediakan semua kebutuhan nutrisi ibu dan janin. Nutrisi seimbang diperlukan pada saat kehamilan dilengkapi dengan suplemen vitamin khususnya zat besi dan asam folat.
Wanita hamil juga harus menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi, mendukung metabolisme tubuh, dan memelihara badan sehat serta kadar gula darah dan tekanan darah yang terkontrol. Ia juga menyarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terkait kemungkinan berpuasa apabila dikaitkan dengan kondisi fisik, keadaan kandungan dan janin, serta keadaan guna menghindari komplikasi yang mungkin timbul.
“Pemeriksaan antenatal atau saat masa hamil sangat penting, terutama pada ibu hamil yang memutuskan berpuasa. Seluruh wanita hamil harus melakukan pemeriksaan ke dokter untuk melihat apakah dirinya secara kesehatan layak berpuasa atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memantaun kondisi kesehatan selama berpuasa,” jelasnya.