Guru Besar UI: Puasa Tak Pengaruhi Daya Tahan Tubuh
#LiputanMedia
Jakarta, Gatra.com – Dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan suci Ramadan, umat muslim Indonesia tidak diperbolehkan makan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Ari Fahrial Syam, mengatakan bahwa berpuasa selama itu tidak akan membuat daya tahan tubuh seseorang menurun.
“[Puasa] tidak akan memengaruhi daya tahan tubuh. Tidak memengaruhi performance tubuh secara keseluruhan,” ujar Ari dalam webinar bertajuk “Tips Sehat Puasa Ala Guru Besar FKUI” yang digelar pada Senin (12/4).
Pernyataan tersebut didasarkan pada sebuah hasil riset yang dilakukan Ari bersama kawan-kawannya. Riset tersebut berjudul “Ramadan Fasting Decreases Body Fat but Not Protein” yang diterbitkan oleh International Journal of Endocrinology and Metabolism pada tahun 2016 silam.
Hasil riset tersebut menyatakan bahwa daya tahan tubuh seseorang yang sedang berpuasa tidak menurun karena yang dihancurkan adalah massa lemak, bukan protein.
Seperti diketahui, protein adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar selain karbohidrat dan lemak. Hanya saja, protein berperan sebagai sumber energi cadangan saja.
Sumber energi utama yang dibakar oleh tubuh adalah karbohidrat dan lemak. Baru setelah sumber energi utama tersebut habis, protein menjalankan perannya. Protein dipecah menjadi asam amino, lalu disebarkan ke seluruh tubuh.
Namun, menurut hasil riset di atas, protein tidak dibakar selama seseorang berpuasa selama kurang lebih 14 jam di bulan Ramadan. Hanya massa lemak saja yang dihancurkan. Itu berarti tubuh orang yang berpuasa masih memiliki cadangan energi untuk beraktivitas seperti biasa. “Nah, ini hal yang positif,” ujar Ari.
Sumber berita: https://www.gatra.com/…/guru-besar-ui-puasa-tak…