Info FKUIUncategorized

Delapan Mahasiswa FKUI Turut Ambil Bagian dalam Program Internasional LUMC Global

#Liputanmedia

Delapan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) turut ambil bagian dalam Frontiers of Science (FOS) Course yang diselenggarakan Leiden University Medical Center (LUMC). Program ini merupakan bagian dari LUMC Global, sebuah platform dari LUMC yang ditujukan untuk hubungan internasional di bidang penelitian, pendidikan, dan kesehatan.
Sesuai dengan tujuannya, kursus FOS ini terbuka bagi mahasiswa internasional, khususnya mahasiswa jurusan ilmu biomedis. Ada beragam topik kursus FOS yang dapat diikuti, tetapi tahun ini, kedelapan mahasiswa FKUI tersebut berpartisipasi dalam FOS course “Cutting-edge immunology: from chemistry to metabolism”.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan kursus FOS imunologi tahun ini dilakukan secara daring karena kondisi pandemi COVID-19 yang tidak memungkinkan peserta hadir langsung. Selain itu, kursus FOS imunologi tahun ini tidak hanya terbuka bagi mahasiswa program master, tetapi juga bagi mahasiswa program bachelor dan doktor.
Kursus yang berlangsung pada tanggal 19-23 Oktober 2020 tersebut terbatas untuk 80 mahasiswa internasional terseleksi yang berasal dari universitas mitra LUMC, salah satunya adalah FKUI. Kolaborasi FKUI-LUMC bahkan sudah berlangsung selama lebih dari 30 tahun dan menghasilkan berbagai luaran, seperti publikasi berskala internasional.
Untuk kursus ini, setiap universitas hanya boleh mengirimkan maksimal 10 orang mahasiswa sehingga masing-masing universitas harus melakukan seleksi awal terlebih dahulu.
Koordinator kursus FOS: “Cutting-edge immunology: from chemistry to metabolism”, Arnaud Zaldumbide, associate professor dari departemen Biologi Kimia dan Sel LUMC bersama dengan Bruno Guigas, assistant professor dari departemen Parasitologi LUMC menyambut seluruh mahasiswa internasional yang hadir dalam program ini.
“Keadaan pandemi COVID-19 membuat kami tidak dapat menyelenggarakan kursus secara langsung sehingga kami harus mengubah keseluruhan program. Jika sebelumnya kami mengadakan praktik untuk proyek riset, tahun ini kami ganti menjadi expert sessions. Konsep ini akhirnya kami pilih untuk memastikan peserta dapat berinteraksi dengan pembicara sehingga mereka tetap merasa dilibatkan dalam topiknya,” ujar Guigas dikutip dari situs lumc.nl yang dibaca HUMAS FKUI pada tanggal 26 November 2020.
Secara umum, ada 4 topik besar yang dibawakan dalam program ini, yaitu chemical tools for studying/manipulating the immune system; regulation of immune cell functions by intracellular metabolism; gut microbiota in infection, metabolic and autoimmune diseases; dan regulation of metabolic homeostasis by immune cells.
Salah satu mahasiswa FKUI peserta FOS, Rona Kartika, menyampaikan kesannya terhadap program ini. “Saya bersyukur mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kursus FOS ini. Setiap pembicara menyampaikan materi yang semakin membuka wawasan saya, terutama mengenai bagaimana mikrobiota dapat mengubah regulasi seluruh tubuh,” tutur Rona.
Peserta lainnya, Gita Fajri Gustya turut mengungkapkan pengalaman yang didapat selama mengikuti program FOS ini. “Sama seperti teman-teman lainnya, saya juga bersyukur mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program ini dan memperoleh banyak pengetahuan dalam bidang imunologi, khususnya mengenai hubungan dengan metabolisme tubuh. Menjalani lima hari bersama para pembicara membuat saya menyadari bahwa masih ada banyak ketidakpastian di dunia ini yang menunggu untuk diungkap dan ini adalah tugas kita ke depannya,” kata Gita.
Selain Rona dan Gita, mahasiswa FKUI lain yang mengikuti program ini adalah Kevin Fernando Suhardi, Rivaldo Suhito, Aruni Cahya Irfannadhira, Alice Tamara, Evinia Listiania, dan Syahidatul Wafa.
“Penyelenggaraan program ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dan kesediaan dari para pembicara untuk menyesuaikan presentasi mereka dengan kondisi saat ini. Tidak hanya itu, kami juga berterima kasih atas antusiasme para peserta. Ke depannya, kami akan terus berusaha menjaga kualitas dan keterlibatan aktif peserta sehingga semakin banyak mahasiswa internasional yang dapat bergabung dengan kursus FOS LUMC Global dan berinteraksi dengan para pengajar LUMC,” tutup Zaldumbide seperti tertulis pada lumc.nl.