Info FKUIUncategorized

Awas! Tidur Setelah Sahur Bisa Perparah GERD

#LiputanMedia

JAKARTA – Tidur setelah sahur mungkin terasa enak mengingat Anda mungkin masih mengantuk setelah makan. Walaupun begitu, hasil penelitian mengatakan tidur setelah sahur bisa mengakibatkan berbagai gangguan pada tubuh, terutama, masalah pencernaan.

Tidur setelah sahur bisa mengganggu kerja saluran pencernaan karena bisa membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Hal ini bisa menyebabkan masalah pada saluran pencernaan bagian atas. Pemaparan ini dikemukakan oleh dokter gastroenterologi hepatologi, Dr. Ari Fahrial Syam dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM.

Masalah asam lambung mungkin bukan penyakit mematikan, namun bisa menyebabkan banyak komplikasi. GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah penyakit pencernaan yang paling banyak diderita, dan menjadi masalah lebih dari 10-20% populasi orang dewasa di seluruh dunia.

GERD ditandai dengan sensasi nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus. Nyeri pada uluhati yang diasosiasikan dengan GERD biasanya terjadi setelah makan. Gejala lain yang mengikutinya adalah suara serak, sakit tenggorokan, batuk kering kronis, terutama di malam hari.

Dr. Ari menjelaskan pada MSN, “Penyembuhan penyakit GERD dilakukan dengan meringankan gejala dan mencegah komplikasi. Ini dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup, atau jika perlu melalui intervensi medis.” Pasien GERD disarankan tidak makan terlalu banyak dalam satu waktu dan mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran.

Mereka juga disarankan untuk tidak makan daging dan jeroan pada saat yang sama. Pasien dianjurkan tidak makan makanan yang terlalu pedas atau asam. Selain itu, hindari tidur dua jam setelah makan karena dapat menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. (E-4)

 

Sumber berita: http://sinarharapan.co/…/tidur_setelah_sahur_bisa_perparah_…