Ronny Suwento Teliti Rasio Bilirubin Total/Albumin sebagai Prediktor Tuli Sensorineural berdasarkan BERA dan OE pada Neonatus BBLR dengan Hiperbilirubinemia

Fragmen bilirubin yang tidak berkonjugasi dan tidak terikat albumin (bilirubin bebas) pada neonatus dapat menembus sawar darah otak sehingga terjadi kerusakan otak berupa ensefalopati bilirubin akut. Salah satu gejala ensefalopati biliurubin akut adalah tuli sensorineural. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bilirubin bebas mempunyai neurotosisitas lebih besar dibandingkan dengan bilirubin total, namun pemeriksaan bilirubin bebas lebih sulit, rumit, mahal  dan belum tersedia di klinik. Salah satu pilihan untuk menentukan neurotoksisitas bilirubin adalah pengukuran rasio bilirubin total terhadap albumin (BT/A).

Neurotosisitas akibat pajanan bilirubin mempunyai predileksi pada saraf pendengaran, sehingga deteksi dini neurotoksisitas dapat dilakukan melalui penilaian respons batang otak dengan melakukan pemeriksaan BERA.  Hasil penelitian menunjukkan rasio BT/A dapat digunakan sebagai prediktor tuli sensorineural pada neonates BBLR dengan hiperbilirubinemia.

Adalah dr. Ronny Suwento, Sp.THT-KL(K) yang melakukan penelitian disertasi dengan judul “Rasio Bilirubin Total/Albumin sebagai Prediktor Tuli Sensorineural berdasarkan BERA dan OE pada Neonatus BBLR dengan Hiperbilirubinemia”.

Hasil penelitian tersebut kemudian dipaparkan dengan baik oleh dr. Ronny pada sidang promosi doktoralnya, Senin (18/7) lalu bertempat di Ruang Senat Akademik Fakultas (SAF) FKUI Salemba, Jakarta. Bertindak selaku ketua tim penguji adalah Dr. dr. Suhendro, Sp. PD-KPTI dengan anggota tim penguji  Prof. dr. Asril Aminullah, Sp.A(K);  Prof. Dr. dr. Sri Widia Jusman, M.S; Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc dan Dr. dr. Ratna Anggraeni, M.Kes, Sp.THT-KL(K)(Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran)

Pada akhir sidang, Prof. dr. Pratiwi Pujilestari Sudarmono, SpMK(K), PhD, selaku ketua sidang, mengangkat dr. Ronny Suwento, Sp.THT-KL(K), sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di FKUI. Promotor Dr. dr. Ratna Restuti, Sp.THT-KL(K) dan ko promotor Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin, Sp.THT-KL(K) serta drh. Safarina G. Malik, M.S, Phd (Lembaga Biomolekuler Eijkman) berharap agar penelitian ini akan memberi manfaat edukasi kepada masyarakat tentang tuli sensorineural dan pengembangan ilmu kedokteran khususnya dalam bidang ilmu THT-KL di masa depan. (Humas FKUI)