Program Pengembangan Komunitas FKUI Menjadi Topik Presentasi di Konferensi Internasional

Program pengembangan komunitas atau community development yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (BEM IKM FKUI) menjadi topik presentasi pada konferensi internasional bertajuk Towards Unity For Health (TUFH) 2021.

TUFH 2021 diselenggarakan secara daring pada tanggal 21-23 Juli 2021 oleh The Network: Towards Unity for Health, suatu organisasi internasional lintas sektoral dan antargenerasi yang berfokus di bidang community empowerment. Tuan rumah penyelenggaraan TUFH 2021 adalah Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.

Angelina Patricia Chandra, Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat BEM IKM FKUI 2021 membawakan oral presentation mengenai kegiatan Community Development FKUI di Kampung Lio, Depok, Jawa Barat.

Melalui presentasinya di forum internasional tersebut, Angelina menyampaikan berbagai aktivitas dan program kerja yang telah dilakukan BEM IKM FKUI, serta kemajuan dan dampak positif yang didapat oleh masyarakat Kampung Lio selama program community development berlangsung.

Presentasi Angelina di TUFH 2021

 

“Awalnya, kami dari Pengmas (pengabdian masyakat) BEM IKM FKUI merasa bahwa kegiatan yang kami lakukan dapat membawa manfaat yang lebih besar jika kami mampu menyebarluaskan pembelajaran yang kami dapatkan dari Comdev (Community Development) kami. Lalu, saat melihat peluang untuk memasukkan abstrak ke TUFH 2021, saya coba untuk memasukkannya. Saat ternyata abstraknya diterima, sungguh sangat tidak menyangka. Saya juga mengabari kakak-kakak alumni kami di Pengmas tentang kabar baik ini, karena kegiatan Comdev FKUI secara fundamental merupakan kolaborasi lintas generasi, inisiatornya mulai dari FKUI 2014 dan dilaksanakan turun temurun hingga 2021. Tak lupa juga motivasi saya memasukkan abstraknya dan berusaha keluar dari zona nyaman, juga karena dukungan dari pembimbing kami, dr. Dewi Friska, MKK, yang tak pernah lelah mendorong kami untuk belajar memberikan manfaat yang berkesinambungan. Selain itu juga, saya harap peluang ini juga bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi IKM FKUI sehingga termotivasi untuk terus berusaha dan berkolaborasi untuk berkontribusi bagi masyarakat,” tutur Angelina.

Program community development yang telah dilakukan oleh mahasiswa FKUI di Kampung Lio adalah sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program kerja dilakukan dengan memberdayakan sumber daya yang ada pada komunitas tersebut secara berkesinambungan. Dengan adanya program ini, diharapkan tercipta kemandirian untuk dapat memecahkan permasalahan yang ada pada komunitas, khususnya permasalahan pola hidup bersih dan sehat, kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, serta penyakit jantung dan metabolik.

Kegiatan Community Development di Kampung Lio sebelum Pandemi COVID-19

“Kegiatan community development di Kampung Lio telah berjalan selama 5 tahun, terhitung sejak tahun 2016. Kampung Lio terpilih setelah dilakukan kegiatan community diagnosis dengan cara membagikan formulir dan wawancara kepada warga setempat. Hasil community diagnosis menunjukkan adanya beberapa masalah kesehatan utama, yaitu pola hidup bersih dan sehat (PHBS), penyakit jantung dan metabolik, serta kesehatan ibu dan anak,” tutur Angelina.

Data yang didapat melalui kegiatan community diagnosis diolah kembali untuk kemudian dilakukan kegiatan community assessment yang dilakukan setiap tahun dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbaikan dari masalah-masalah yang diintervensi pada tahun sebelumnya. Hingga akhirnya pada tahun 2019 terbentuk Cetak Biru Community Development BEM IKM FKUI yang merupakan kolaborasi antara badan-badan kemahasiswaan di FKUI.

Program-program yang dibawakan oleh FKUI dalam kegiatan community development di Kampung Lio tentunya berjalan bergandengan dengan peran para kader kesehatan. Para kader merupakan warga Kampung Lio yang telah dilatih oleh Puskesmas Pancoran Mas untuk melakukan sosialisasi kepada warga setempat mengenai masalah kesehatan, khususnya kesehatan ibu dan anak.

Beberapa program community development yang sudah dijalankan oleh mahasiswa FKUI di Kampung Lio adalah sebagai berikut:

CHERISH atau Charity Encourages Friendship, adalah kegiatan perayaan community development setiap tahunnya. Sebelum pandemi, kegiatan CHERISH salah satunya diisi dengan skrining kanker serviks dengan pemeriksaan IVA. Namun setelah masa pandemi, kegiatan CHERISH tetap berjalan dengan konsep yang berbeda, yaitu edukasi kepada warga mengenai bisnis dan berwirausaha, bimbingan pendidikan bagi anak, serta kiat-kiat menjaga kesehatan selama pandemi.

Tinggi Cerdas, yaitu kegiatan yang berpusat pada pemberdayaan kader kesehatan serta para ibu di Kampung Lio, dengan tujuan untuk meningkatkan edukasi mengenai kesehatan ibu dan anak. Edukasi dilaksanakan secara interpersonal atau one-on-one.

Kajian dan Evaluasi Community Development, merupakan evaluasi kualitatif melalui wawancara terhadap ibu-ibu kader dan warga, serta mengkaji hasil community assessment sejak tahun 2017 yang kemudian dipresentasikan kepada Kepala Puskesmas Pancoran Mas.

AMSA Health Day, kegiatan yang sebelum pandemi berupa pengecekan secara rutin terhadap tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Di masa pandemi, kegiatan AMSA Health Day diubah menjadi edukasi mengenai konsumsi makanan yang sehat untuk mencegah penyakit jantung dan metabolik.

Kegiatan Community Development di Kampung Lio sebelum Pandemi COVID-19

Community Outreach STUNICA BEM IKM FKUI yang fokus pada PHBS mengenai penyakit menular pernapasan dan pencernaan pada anak. Program kerja terkait yang dilaksanakan adalah Dokter Kecil. Sebelum pandemi, kegiatannya berupa edukasi PHBS serta pengajaran kepada anak-anak mengenai cara membuat oralit di rumah. Di masa pandemi, kegiatan yang diadakan Dokter Kecil berupa edukasi, lomba, donasi, dan permainan menarik untuk meningkatkan edukasi terkait PHBS.

Omega-3, kegiatan community development yang dilakukan CIMSA UI yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Kampung Lio terutama para ibu mengenai 1000 hari pertama kehidupan, gizi anak, dan stunting. Intervensi selama masa pandemi dilakukan melalui aplikasi WhatsApp.

Eco-Friendly, kegiatan yang dilakukan CIMSA UI pada masyarakat Kampung Lio dengan mengangkat tema lingkungan. Intervensi yang diberikan berupa edukasi terkait perubahan iklim, pengelolaan sampah, dan penghijauan melalui aplikasi WhatsApp serta mengajak masyarakat untuk menanam tanaman sebagai langkah awal penghijauan.

Tahun 2021 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan Community Development di Kampung Lio yang telah berjalan selama 5 tahun. Sebagai akhir pengabdian, Angelina menjelaskan, “Departemen Pengabdian Masyarakat BEM IKM FKUI telah melakukan jajak pendapat kepada beberapa warga Kampung Lio dengan metode wawancara melalui WhatsApp Call serta formulir yang disebar melalui WhatsApp. Hasil jajak pendapat menunjukkan masih adanya beberapa masalah yang meliputi masalah kesehatan ibu dan anak, reproduksi, ekonomi, serta vaksinasi COVID-19. Masalah-masalah tersebut akan diintervensi pada kegiatan Mercusuar yang merupakan Grand Closing Community Development 2021 yang akan diadakan pada bulan Desember 2021. Kegiatan tersebut merupakan acara penutupan dari seluruh rangkaian kegiatan community development IKM FKUI di Kampung Lio.”

“Namun kegiatan pengabdian kepada masyarakat mahasiswa FKUI tentu masih akan terus berjalan. Tahun ini juga merupakan tahun transisi ke desa binaan baru yang saat ini masih dalam proses inisiasi di bawah Tim Inisiasi Comdev FKUI,” tutup Angelina.

(Humas FKUI)