Peresmian Cochrane Indonesia

Cochrane Indonesia akhirnya diresmikan pada Senin (5/3) lalu di Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogjakarta. Kegiatan peresmian tersebut dilakukan oleh CEO Global Cochrane, Mark Wilson bersama Direktur Cochrane Indonesia, dr. Detty S. Nurdiati, MPH, SpOG(K), PhD dengan Dekan FKUI, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dan Dekan FKKMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, PhD, SpOG(K). Turut hadir menyaksikan proses penandatanganan yaitu Kepala Pusat Afiliasi Cochrane Indonesia Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer., M.Epid., FINASIM; Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng; serta Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Prof. dr Ali Ghufron Mukti M.Sc.,PhD.

Cochrane merupakan lembaga yang menghasilkan bukti ilmiah terpercaya yang dapat dijadikan standar dalam pelayanan kesehatan. Informasi dari lembaga ini sudah digunakan oleh banyak ahli, peneliti, pemerintah, praktisi kesehatan, dan para pembuat kebijakan dalam bidang kesehatan. Hasil kajian Cochrane valid dan dapat diterapkan di negara manapun. Cochrane mengulas berbagai penelitian medis dari seluruh dunia secara komprehensif. Seluruh hasil penelitian sejenis, akan dikumpulkan dan diulang serta dianalisis kembali sehingga muncul satu kesimpulan baru.

Penjajakan kerja sama antara Indonesia, dalam hal ini melalui UI dan UGM, dan Cochrane telah lama dijajaki. Sejak tahun 2004, tim Cochrane terus menjalin komunikasi dengan tim Cochrane Indonesia sebagai bentuk upaya meningkatkan peran dan dampak dari pelaksanaan kesehatan berbasis bukti baik dalam praktik sehari-hari, maupun untuk keperluan edukasi dan pelatihan.

Kebutuhan untuk mengembangkan ilmu kesehatan berbasis bukti yang relevan, terpercaya dan terkini memegang peran penting bagi para pembuat kebijakan dan penyedia layanan kesehatan. Dengan adanya Cochrane Indonesia, para ahli akan memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjawab kebutuhan ini.

Cochrane, dalam sistem kerjanya, akan melakukan systematic reviews yakni sebuah ulasan komprehensif yang mempertimbangkan data dari sejumlah penelitian dari seluruh dunia. Tim Cochrane akan mengumpulkan, menganalisis dan menyebarkan semua data tersebut sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan pelayanan kesehatan yang efektif di Indonesia.

Cochrane Indonesia nantinya akan membantu berbagai institusi kesehatan serta dokter, perawat, peneliti dan profesional lain di bidang kesehatan yang bekerja di rumah sakit, perguruan tinggi dan klinik kesehatan di Indonesia.

Program Cochrane Indonesia meliputi pemberian akses kemudahan informasi kesehatan terpercaya bagi seluruh warga negara Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, tim juga akan menerjemahkan informasi-informasi berkualitas tinggi dari Cochrane ke dalam bahasa Indonesia.

Dengan diresmikannya Cochrane Indonesia, maka Indonesia merupakan salah satu dari 130 negara yang akan turut berpartisipasi aktif dalam jaringan Cochrane Global yang berpusat di London, Inggris. (Humas FKUI)

Peresmian Cochrane Indonesia

Cochrane Indonesia akhirnya diresmikan pada Senin (5/3) lalu di Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Jogjakarta. Kegiatan peresmian tersebut dilakukan oleh CEO Global Cochrane, Mark Wilson bersama Direktur Cochrane Indonesia, dr. Detty S. Nurdiati, MPH, SpOG(K), PhD dengan Dekan FKUI, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dan Dekan FKKMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, PhD, SpOG(K). Turut hadir menyaksikan proses penandatanganan yaitu Kepala Pusat Afiliasi Cochrane Indonesia Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer., M.Epid., FINASIM; Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng; serta Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Prof. dr Ali Ghufron Mukti M.Sc.,PhD.

Cochrane merupakan lembaga yang menghasilkan bukti ilmiah terpercaya yang dapat dijadikan standar dalam pelayanan kesehatan. Informasi dari lembaga ini sudah digunakan oleh banyak ahli, peneliti, pemerintah, praktisi kesehatan, dan para pembuat kebijakan dalam bidang kesehatan. Hasil kajian Cochrane valid dan dapat diterapkan di negara manapun. Cochrane mengulas berbagai penelitian medis dari seluruh dunia secara komprehensif. Seluruh hasil penelitian sejenis, akan dikumpulkan dan diulang serta dianalisis kembali sehingga muncul satu kesimpulan baru.

Penjajakan kerja sama antara Indonesia, dalam hal ini melalui UI dan UGM, dan Cochrane telah lama dijajaki. Sejak tahun 2004, tim Cochrane terus menjalin komunikasi dengan tim Cochrane Indonesia sebagai bentuk upaya meningkatkan peran dan dampak dari pelaksanaan kesehatan berbasis bukti baik dalam praktik sehari-hari, maupun untuk keperluan edukasi dan pelatihan.

Kebutuhan untuk mengembangkan ilmu kesehatan berbasis bukti yang relevan, terpercaya dan terkini memegang peran penting bagi para pembuat kebijakan dan penyedia layanan kesehatan. Dengan adanya Cochrane Indonesia, para ahli akan memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjawab kebutuhan ini.

Cochrane, dalam sistem kerjanya, akan melakukan systematic reviews yakni sebuah ulasan komprehensif yang mempertimbangkan data dari sejumlah penelitian dari seluruh dunia. Tim Cochrane akan mengumpulkan, menganalisis dan menyebarkan semua data tersebut sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan pelayanan kesehatan yang efektif di Indonesia.

Cochrane Indonesia nantinya akan membantu berbagai institusi kesehatan serta dokter, perawat, peneliti dan profesional lain di bidang kesehatan yang bekerja di rumah sakit, perguruan tinggi dan klinik kesehatan di Indonesia.

Program Cochrane Indonesia meliputi pemberian akses kemudahan informasi kesehatan terpercaya bagi seluruh warga negara Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, tim juga akan menerjemahkan informasi-informasi berkualitas tinggi dari Cochrane ke dalam bahasa Indonesia.

Dengan diresmikannya Cochrane Indonesia, maka Indonesia merupakan salah satu dari 130 negara yang akan turut berpartisipasi aktif dalam jaringan Cochrane Global yang berpusat di London, Inggris. (Humas FKUI)