Penelitian Peran Asam Folat pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik

Keadaan subfertil adalah salah satu masalah reproduksi yang menimpa 8-10% pasangan usia subur di dunia. Faktor penyebab dari sisi perempuan sebesar 40-50%, dari faktor laki-laki sebesar 30%, dan penyebab dari keduanya sebesar 20-30%. Masalah subfertil pada perempuan antara lain meliputi gangguan menstruasi dan anovulasi, masalah tuba, usia wanita, dan faktor uterus. Subfertil pada perempuan yang disebabkan oleh siklus anovulasi sebesar 40-75% dan 80% pada kasus oligomenore (siklus haid yang panjang, biasanya lebih dari 35 hari) terjadi karena Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK).

SOPK merupakan kelainan endokrin yang didiagnosis pada wanita usia subur yang terkait dengan kejadian infertilitas seiring dengan risiko tinggi obesitas, diabetes tipe 2, dan gangguan kardiovaskular. Sampai saat ini penyebab etiologi SOPK masih belum jelas. Faktor epigenetik mendapatkan banyak perhatian dalam patogenesis SOPK seperti metilasi DNA. Regulasi epigenetik utamanya dikontrol melalui metilasi DNA, modifikasi histon, mikroRNA. Banyak sekali hal yang berpengaruh pada SOPK, beberapa gen bertanggung jawab pada perkembangan SOPK seperti hormon steroid seks (estrogen dan androgen).

Teori yang berkembang saat ini, tingginya asam folat akan mempengaruhi tingginya angka kejadian metilasi DNA. Folat adalah vitamin esensial yang larut dalam air yang muncul secara alami dalam makanan tertentu dan juga dalam bentuk sintetis (asam folat) yang digunakan dalam suplemen dan program fortifikasi makanan. Program fortifikasi pangan dengan asam folat telah dilakukan di berbagai negara termasuk di Indonesia, guna memperbaiki status folat wanita hamil untuk mencegah Neural Tube Defects (NTD) cacat kelahiran.

Namun tingginya asam folat juga berdampak negatif. Kombinasi kadar folat tinggi dan status vitamin B-12 yang rendah dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kerusakan kognitif dan anemia pada orang tua, dan pada wanita hamil, dengan peningkatan risiko resistensi insulin dan obesitas pada anak yang dikandung. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah fortifikasi makanan menyebabkan makin tinggi kadar folat yang ada sehingga berisiko meningkatan resistensi insulin dan obesitas yang menjadi ciri pasien SOPK.

Tingginya asam folat dicurigai menjadi donor metil dan proses metilasi DNA. Berdasarkan latar belakang diatas diperlukan penelitian untuk mengeksplorasi mekanisme epigenetik pada steroidogenesis subjek Sindrom Ovarium Polikistik dengan fokus pada peran asam folat terhadap tiga gen yang mempengaruhi SOPK yaitu CYP19A1, HSD17B1 dan FSHR. Bagaimana gen-gen tersebut di ekspresikan, mengkaitkannya dengan metilasi DNA yang mungkin dipengaruhi asam folat dan kemungkinan menjadi faktor penyumbang pada penyebab terjadinya SOPK.

Penelitian kemudian dilakukan oleh Rina Puspita, S.ST, M.Kes, peneliti dari Program Doktor Ilmu Biomedik FKUI. Kesimpulan penelitian memperlihatkan bahwa asam folat pada pasien SOPK bukan merupakan penyebab terjadinya metilasi. Peningkatan metilasi pada gen CYP19A1 dan FSHR menyebabkan penurunan ekspresi mRNA CYP19A1, HSD17B1, dan FSHR berakibat pada terganggunya kerja dari steroidogenesis sehingga produksi estradiol yang tidak adekuat yang pada akhirnya menyebabkan anovulasi pada SOPK.

Pemaparan hasil penelitian tersebut dipresentasikan oleh Rina Puspita, S.ST, M.Kes pada sidang promosi doktoralnya, Jumat (12/7/2019) lalu di Ruang Auditorium Lt.3, Gedung IMERI FKUI Salemba. Disertasi berjudul “Studi Eksplorasi Mekanisme Epigenetik pada Steroidogenesis Subjek Sindrom Ovarium Polikistik: Fokus pada Peran Asam Folat terhadap Gen CYP19A1, HSD17B1, dan FSHR” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji.

Bertindak selaku ketua tim penguji adalah Dwi Ari Pujianto, S.Si, M.Biomed, PhD dengan anggota tim penguji Prof. dr. Fransiscus D. Suyatna, PhD, SpFK(K); Dr. dr. R. Muharam, SpOG-KFER; dan Dr. dr. Ruswana Anwar, SpOG-KFER, M.Kes (RSUP Hasan Sadikin, Bandung).

Di akhir sidang, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, selaku ketua sidang mengangkat Rina Puspita, S.ST, M.Kes sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Biomedik di FKUI. Melalui sambutannya, promotor Prof. Dr. rer.nat. Asmarinah, MS dan ko-promotor Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG-KFER, MPH serta dr. Rina Agustina, M.Sc, PhD berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih pada kemajuan ilmu pengetahuan dalam hal pemahaman tentang mekanisme epigenetik pada steroidogenesis subjek SOPK dan kaitannya dengan peran asam folat.

(Humas FKUI)