Obituari: Prof. dr. Santoso Cornain, DSc

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Prof. dr. Santoso Cornain, DSc (74 tahun), Guru Besar Patologi Anatomi FKUI menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (12/7) pukul 00.45 WIB di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Sebelum dikebumikan, sebagai penghormatan terakhir jenazah Prof. Santoso Cornain disemayamkan terlebih dahulu di Lobi Bawah FKUI pada Selasa (12/7) pukul 09.30 WIB. Dekan FKUI, Dr. dr. Ratna Sitompul, SpM(K), memimpin upacara pelepasan jenazah. Turut hadir pula para Guru Besar, Direksi RSCM, Ketua Departemen, Staf Pengajar, Mahasiswa, Karyawan dan rekan-rekan almarhum semasa hidupnya. Setelah persemayaman, jenazah kemudian disalatkan di Masjid Arief Rahman Hakim, UI Salemba untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Kemiri, Rawamangun, Jakarta.

Santoso Cornain lahir di Malang, 16 Februari 1942. Ia menempuh pendidikan dokter umum di FKUI dan lulus pada 1968. Pada tahun 1977, Ia meraih gelar Doktor of Science (DSc) dari Karolinsca Institute, Stockholm, Swedia. Selama mengabdi di FKUI, beliau aktif menulis berbagai buku-buku kedokteran. Tak hanya itu, beliau juga telah mempublikasikan lebih dari 50 penelitian dan karya tulis ilmiah baik di jurnal nasional mau pun internasional. Prof. Santoso adalah sosok yang ulet dalam mengembangkan ilmu patologi anatomi hingga hari-hari terakhirnya.

Tak hanya karier kedokteran, Prof. Santoso juga banyak terlibat dalam berbagai organisasi profesi. Sebut saja Perhimpunan Onkologi Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia dan Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia. Selain itu, hingga akhir hayatnya Prof. Santoso masih tercatat sebagai anggota organisasi profesi internasional seperti International Society For Preventive Oncology, International Immunocompromised Host Society dan International Epidemiology Association.

Berbagai penghargaan, baik nasional mau pun internasional banyak beliau raih. Di antaranya Award for The Development of Medical Science and Technology dari Kementerian Kesehatan RI dan International Society for Infection in Immunocompromised Host berturut-turut pada tahun 1990, 1998, 2003, 2004. Seluruh kontribusi dan karya yang telah disumbangkan untuk Indonesia, menghantarkan beliau meraih gelar Guru Besar dari Universitas Indonesia pada 1 Desember 2004.

Prof. dr. Santoso Cornain, DSc memang telah tiada. Namun ilmu, karya dan keteladanannya akan selalu menjadi inspirasi bagi kita semua. Segenap keluarga besar FKUI turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Teriring doa semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, semua amal ibadahnya diterima oleh-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan iman.

Selamat jalan Prof. dr. Santoso Cornain, DSc.