Delegasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berhasil meraih tiga prestasi pada ajang ilmiah internasional bertajuk East Asian Medical Students` Conference (EAMSC) 2022 Online Academic Competition yang diselenggarakan oleh Asian Medical Students` Association (AMSA) Internasional pada tanggal 17 – 18 Februari 2022.
Ketiga prestasi tersebut adalah sebagai Juara 1 Conference Scientific Paper yang diraih oleh Ayers Gilberth Ivano Kalaij (Mahasiswa FKUI angkatan 2018) beserta anggota tim yaitu Nathaniel Gilbert Dyson (FKUI 2019), Valerie Josephine Dirjayanto (FKUI 2019), dan Stella Kristi Triastari (FKUI 2019).
Prestasi sebagai Juara 2 Conference Film Auvert dengan tim yang terdiri dari Syaharani Martiza Hakim (FKUI 2020), Cokorda Istri Agung Dewinta Adnyani (FKUI 2020), Alisha Damara Praditya (FKUI 2020), dan Muhammad Candrika Agyawisnu Yuwono (FKUI 2020).
Prestasi sebagai Juara 3 Conference Scientific Poster dengan tim yang terdiri dari Nathaniel Gilbert Dyson (FKUI 2019), Valerie Josephine Dirjayanto (FKUI 2019), Aldithya Fakhri (FKUI 2019), dan Stephanie Amabella Prayogo (FKUI 2019).
EAMSC 2022 adalah konferensi tahunan yang diselenggarakan dengan tujuan menginspirasi para mahasiswa kedokteran di kawasan Asia Timur untuk berjejaring dan aktif menganalisis masalah kesehatan global serta upaya perbaikannya. Inspirasi tersebut diciptakan melalui berbagai kegiatan akademik, sosial budaya, dan pengabdian kepada masyarakat yang mengeksplorasi setiap tema konferensi yang dinominasikan.
Karya ilmiah yang dikompetisikan oleh tim Scientific Paper berjudul “Addressing Factors Associated with Public Compliance Toward Quarantine Measurements as A Breakthrough Way Fighting Covid-19 Pandemic: A Meta-analysis”. Ketua tim Scientific Paper, Ayers Gilberth Ivano Kalaij, mengatakan bahwa Ia dan teman-temannya melakukan suatu meta-analisis terkait faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan seseorang terhadap intervensi pengendalian penyebaran COVID-19.
“Berkaca dari kondisi pandemi saat ini yang masih terus menerus berusaha ditekan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah berbagai negara dalam melakukan formulasi intervensi yang tepat terkait bagaimana menurunkan angka kejadian COVID-19. Sayangnya, kepatuhan terhadap intervensi #stayathome berupa karantina sekarang ini masih rendah. Kami membuat suatu meta-analisis terkait faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan terhadap intervensi #stayathome dan memberikan rekomendasi hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap aturan ini, dengan harapan menurunkan angka kejadian COVID-19. Rekomendasi tersebut kami harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk menyempurnakan regulasi yang ada sekarang,” tutur Ayers.
Sementara itu, ketua tim Film Auvert Syaharani Martiza Hakim mengungkapkan bahwa karya film yang mereka tampilkan pada EAMSC 2022 berjudul “A Bitter Truth”.
“A Bitter Truth merupakan karya FILM Auvert yang terinspirasi dari kondisi nyata keseharian masyarakat Indonesia terkait bidang sosio-ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19. Melalui video ini, kami berharap masyarakat juga dapat mempertimbangkan tantangan ekonomi yang dihadapi orang lain, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akibat pandemi COVID-19. Sebab, kondisi ekonomi mereka dapat berkorelasi dengan cara mereka merespons masalah terkait protokol kesehatan saat ini. Di akhir video (setelah melihat “A Bitter Truth”), kami ingin orang-orang menyadari bahwa hal sederhana yang mereka pikirkan, seperti menggunakan masker dalam kehidupan sehari-hari, mungkin tidak sesederhana bagi orang lain. Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk menunjukkan sedikit kesediaannya untuk membantu dan peduli sesama. Membantu orang lain tidak ada batas minimumnya. Tidak peduli seberapa kecil atau besar kontribusi yang diberikan, kita dapat membuat kondisi yang lebih baik untuk kesehatan masa depan masyarakat Indonesia,” kata Syaharani.
Pada kategori Scientific Poster, delegasi mahasiswa FKUI menampilkan poster ilmiah berjudul “Effectiveness of Digital Handwashing Intervention as a Breakthrough to Control COVID-19 and Trasnmissible Disease Outbreaks: A Meta-Analysis of Clinical Trials”. Ketua tim Nathaniel Gilbert Dyson mengatakan, “Kami melakukan studi meta-analisis yang berhasil membuktikan bahwa metode edukasi cuci tangan secara daring dengan internet dan telepon mampu meningkatkan frekuensi dan kepatuhan untuk mencuci tangan secara signifikan. Edukasi dilakukan melalui video pembelajaran yang diikuti dengan tes pemahaman responden serta sesi umpan balik sehingga dapat memastikan responden telah memahami materi dengan baik. Mencuci tangan adalah metode yang mudah dan efektif untuk mencegah penularan penyakit menular termasuk COVID-19 saat ini.”
Delegasi mahasiswa FKUI berkompetisi pada EAMSC 2022 mewakili AMSA-Indonesia. AMSA atau Asian Medical Student Association adalah organisasi mahasiswa kedokteran yang bergerak dibidang sosial, medis, pendidikan, dan kemanusiaan. Terdapat 27 negara yang tergabung dalam AMSA-Internasional termasuk Indonesia. Tidak hanya Asia, keanggotaan AMSA juga meliputi Australia, Scotland, dan United Kingdom.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB menyambut baik dan bangga atas prestasi yang telah dicapai para mahasiswa FKUI pada EAMSC 2022. Prof. Ari mengatakan, “Kami sungguh mengapresiasi prestasi-prestasi yang telah diraih delegasi mahasiswa FKUI dalam kompetisi EAMSC 2022. Hal ini membuktikan bahwa FKUI bukan hanya unggul di bidang ilmiah tetapi juga di bidang seni. Selain itu, pencapaian ini juga suatu bukti bahwa mahasiswa FKUI mampu menyeimbangkan diri untuk berprestasi secara akademis, maupun dalam berorganisasi seperti melalui AMSA-Internasional. Pencapaian ini seharusnya dapat menjadi inspirasi mahasiswa lainnya untuk mengukir prestasi yang terbaik, guna mengharumkan nama FKUI, UI, dan Indonesia di kancah internasional.”
(Humas FKUI)