Kuliah Umum Guru Besar: Terobosan Baru Prediksi Kekambuhan Kanker Payudara

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kembali menyelenggarakan kegiatan Kuliah Umum Guru Besar pada Selasa (29/10/2019) lalu di Auditorium Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan, Kampus UI Depok. Guru Besar yang hadir kali ini merupakan pakar Ilmu Biomedik dari Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI, Prof. Dr.rer.physiol. dr. Septelia Inawati Wanandi.

Dimoderatori oleh Prof. Dr. dr. Sri Widia A. Jusman, MS, Prof. Ina menyampaikan materi kuliahnya yang berjudul “Cancer Stem Cells”.

Materi Prof. Ina, sapaan akrab beliau, mengutarakan terobosan terkait cara sederhana memprediksi kekambuhan kanker payudara. Kanker merupakan penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol sehingga dapat merajalela dan menyebar keluar dari jaringan asal.

Hingga saat ini, kanker masih merupakan masalah kesehatan yang tertinggi dan belum terselesaikan di dunia. Walaupun telah dikembangkan berbagai jenis terapi kanker, namun resistensi terapi, dan kekambuhan penyakit masih sangat tinggi. Hal ini antara lain karena terapi kanker belum menargetkan pada suatu populasi sel yang dikenal sebagai Sel Punca Kanker (SPK) atau Cancer Stem Cell (CSC).

CSC merupakan subpopulasi minor sel kanker dengan karakter stemness seperti halnya sel punca normal, yaitu sifat pluripotensi, kemampuan memperbaharui diri dan berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel, serta mempunyai ketahanan hidup yang tinggi. CSC dianggap bertanggung jawab terhadap resistensi terapi, kekambuhan penyakit, dan metastasis (penyebaran).

Hingga saat ini, kebijakan klinis terapi konvensional untuk kanker pada umumnya berdasarkan anggapan bahwa semua sel kanker mempunyai potensi keganasan yang sama tanpa mempertimbangkan adanya CSC. Dengan diketahuinya peran CSC dalam menentukan keberhasilan terapi kanker dan prognosisnya, diperlukan strategi deteksi dini keberadaan CSC dalam jaringan tumor dan terapi yang ditargetkan pada breast cancer stem cells (BCSC).

Pada penelitian yang dikembangkan oleh Prof. Ina dengan Grup Riset Sel Punca Kanker di Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI sejak tahun 2010, kanker payudara dipilih sebagai model karena memiliki angka kejadian tertinggi di Indonesia maupun di dunia. Bahkan di Indonesia, kanker payudara juga tercatat menyebabkan angka kematian tertinggi pada wanita.

Sebagai kesimpulan, CSC ditenggarai bertanggung jawab atas resistensi terapi, metastasis, dan kekambuhan penyakit. CSC dapat digunakan sebagai target dalam deteksi dini dan pengembangan antikanker. Peran lingkungan mikro juga harus dipertimbangkan dalam penargetan CSC, khususnya keberadaan MSC.

Kuliah umum kemudian ditutup dengan diskusi, pemberian cenderamata dan foto bersama. Para mahasiswa terlihat antusias mengajukan pertanyaan dan berdiskusi bersama beliau. Diharapkan, penyelenggaraan kuliah umum ini tak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu dan pengetahuan dari para pakar, namun juga dapat memperluas khasanah pengetahuan dan menginspirasi para mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuannya mengenai perkembangan kesehatan.

(Humas FKUI)