FKUI Gelar Program Bakti Sosial dan Penelitian Kardiovaskular di Natuna

Hipertensi merupakan tantangan tersendiri bagi masyarakat tidak hanya di seluruh dunia, namun juga Indonesia, khususnya Kabupaten Natuna. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi hipertensi di Kabupaten Natuna menempati posisi tertinggi secara nasional dengan angka 53%. Selain itu, Dinas Kesehatan setempat tahun 2017 juga mencatatkan hipertensi sebagai peringkat pertama dari 10 penyakit terbesar berdasarkan angka kunjungan.

Berdasarkan data tersebut, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI-RSJPNHK yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara dan Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna menyelenggarakan kegiatan Bakti Sosial dan Penelitian Kardiovaskular di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, tepatnya di Kota Ranai dan Pulau Sedanau pada tanggal 26-28 Juli 2019 lalu.  Rangkaian kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Natuna, Drs.  H. Abdul Hamid Rizal, M.Si pada tanggal 27 Juli 2019 di Kota Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Kegiatan bakti sosial dan penelitian melibatkan total 85 orang tenaga medis yang terdiri dari 20 orang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, serta 30 orang yang sedang mengikuti pendidikan spesialis jantung dan pembuluh darah FKUI. Tim tersebut juga didukung oleh bantuan paramedis, tim penelitian dan pengembangan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, serta ahli gizi yang terjun langsung ke lapangan.

Mereka bekerja sama dengan 60 orang kader serta pihak Puskesmas Sedanau dalam melaksanakan pemeriksaan kesehatan.  Dilakukan pula serangkaian pelatihan yang ditujukan baik bagi dokter, tenaga medis, hingga awam, dengan tujuan memperbaiki penanganan berbagai komplikasi yang disebabkan oleh penyakit hipertensi dan jantung secara umum serta pencegahannya.

“Angka kejadian hipertensi yang tinggi di Kabupaten Natuna mendorong Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI-Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita untuk mengusung suatu kegiatan bakti sosial sebagai bentuk pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat,” papar Ketua Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI-RSJPNHK, dr. Renan Sukmawan, ST, SpJP(K), PhD, MARS. “Kami berharap dengan adanya kegiatan bakti sosial ini, maka kedepannya masyarakat Kabupaten Natuna mampu secara bertahap dan mandiri mengatasi permasalahan hipertensi dan penyakit komplikasi akibat hipertensi ini dengan baik dan tuntas,” ujarnya kemudian.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mencari akar masalah penyebab tingginya angka hipertensi tersebut, serta untuk memberikan pelatihan bagi kader kesehatan untuk memberikan edukasi, melakukan screening lebih awal serta pemeriksaan lebih lanjut kepada penderita,” lanjut dr. Radityo Prakoso, SpJP(K) selaku ketua panitia kegiatan Bakti sosial dan Penelitian Kardiovaskular FKUI.

Sebagai bagian dari rangkaian acara tersebut, dilakukan juga pemeriksaan kesehatan guna mencari tahu faktor-faktor yang sekiranya dapat memengaruhi tingginya angka hipertensi di Kabupaten Natuna. Kegiatan ini melibatkan pemeriksaan screening faktor risiko, pemeriksaan laboratorium serta wawancara gizi dan modalitas pemeriksaan non-invasif lainnya, seperti rekam jantung, ekokardiografi, dan Duplex ultrasonography (DUS).

“Selama tiga hari dilaksanakannya kegiatan tersebut, terjaring lebih dari 550 pasien yang kami periksa. Selanjutnya kami akan melakukan analisis lebih lanjut terkait potensi faktor genetik, protein, mikrobiota tinja, fungsi jantung, serta berbagai parameter lainnya yang bertujuan mencari akar masalah penyebab hipertensi di Kabupaten Natuna ini.” tutur dr. Bambang Widyantoro, SpJP(K), PhD selaku ketua pelaksana pemeriksaan kesehatan.

Acara pemeriksaan tersebut kemudian diakhiri dengan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat awam secara terbuka mengenai berbagai penyakit kardiovaskular yang kerap ditemui di lingkungan sekitar.

(Humas FKUI)