FKUI Anugerahi Gelar Adjunct Professor kepada Pakar Kardiologi dari Jepang

Universitas Indonesia (UI) kembali memberikan gelar adjunct professor kepada akademisi yang memiliki peranan penting dan karya nyata dalam kemajuan dunia pendidikan dan penelitian. Kali ini, UI melalui Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menganugerahi gelar tersebut kepada seorang pakar kardiologi berkebangsaan Jepang, Prof. Noriaki Emoto, M.D, PhD.

Penyerahan gelar Adjunct Professor dilakukan oleh Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB pada sebuah seremoni yang dilaksanakan pada hari Senin (4/11/2019) pukul 11.00 WIB di Ruang Senat Akademik Fakultas, Jl. Salemba Raya No. 6, Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Emoto menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul Translational Research on Endhotelin: Pulmonary Arterial Hypertension and Diabetic Neprophaty”.

Prof. Emoto adalah seorang pakar kardiovaskular yang telah memberikan banyak kontribusi kepada FKUI, khususnya dengan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI-RSPJN Harapan Kita. Kontribusi beliau berupa bimbingan dan transfer knowledge dalam bidang kardiologi kepada seluruh staf pengajar dan peserta didik program pendidikan dokter spesialis Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI-RSPJNHK.

Kemajuan riset bidang biologi molekular telah berkembang dengan pesat dalam 3 dekade terakhir. Salah satu penemuan yang sangat berkembang bagi para dokter spesialis jantung dan peneliti adalah endotelin, yaitu enzim yang bekerja pada dinding pembuluh darah.

Sebagai salah satu tokoh riset terkemuka dalam bidang jantung dan pembuluh darah, Prof. Emoto pun tertarik untuk meneliti endotelin dan mekanisme kerjanya dalam pembuluh darah hingga membuahkan publikasi jurnal yang telah menjadi acuan bagi para sejawat dokter.

Melalui publikasinya, Prof. Emoto telah mengidentifikasi dua jenis enzim yang penting, yaitu Endothelin-converting-enzyme-1 (ECE-1) dan Endothelin-converting-enzyme-1 (ECE-2). Kedua enzim ini bekerja dengan mengubah endotelin yang sudah ada menjadi bentuk aktif, sehingga dapat memicu kontraksi pada dinding pembuluh darah. Dengan adanya kontraksi pembuluh darah, tubuh dapat melakukan pengaturan tekanan darah yang disesuaikan dalam keadaan tertentu, misalnya pada keadaan suhu dingin.

Melanjutkan penelitian tersebut, saat ini Prof. Emoto sedang meneliti mengenai pembuatan dan analisis dari manipulasi gen endotelin pada tikus.

Prof. Noriaki Emoto, M.D, PhD lahir pada 31 Agustus 1961. Ia merupakan dokter dari Kobe University, School of Medicine, Jepang. Seluruh pendidikan kedokterannya beliau selesaikan di institusi yang sama hingga meraih gelar PhD pada tahun 1996.

Ketertarikannya di bidang kardiologi berawal saat beliau menempuh pendidikan spesialisasi kardiologi di Department of Cardiology, Kobe University Hospital, Jepang. Ia banyak melakukan riset terkait biologi molekuler dan hubungannya dengan penyakit-penyakit kardiologi dan kardiovaskular. Ketertarikannya pada riset-riset tersebut membawa beliau mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan penelitiannya melalui program research fellow di Department of Molecular Genetics, The University of Texas Southwestern Medical Center at Dallas, Amerika Serikat.

Sikap disiplin dan konsisten beliau sepanjang karirnya sebagai pendidik sekaligus peneliti, membawa Prof. Emoto menerima berbagai penghargaan bergengsi antara lain American Heart Association 67th Scientific Councils Recipient of Louis N. Katz Basic Science Research Prizes for Young Investigators (1994) dan Fourth International Conference on Endothelin Recipient of Young Investigator Award (1995), hingga dikukuhkan sebagai Professor di Division of Cardiovascular Medicine, Kobe University Graduate School of Medicine pada tahun 2008.

Adjunct Professor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah gelar kehormatan bagi seseorang dari institusi dalam dan luar negeri yang memiliki keahlian dalam bidang pendidikan dan penelitian kesehatan ataupun kedokteran, dan bersedia membagikan ilmu serta pengetahuan tersebut untuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Seorang Adjunct Professor FKUI memiliki kewajiban untuk menyumbangkan pikiran dan tenaga bagi kemajuan pendidikan dan penelitian di FKUI. Bagi FKUI, pemberian gelar Adjunct Professor ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian serta mempererat kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan dan riset kelas dunia.

(Humas FKUI)