Dekan FKUI Menjadi Pembicara pada AAHCI Global Innovation Forum 2023

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB menjadi pembicara pada forum internasional Association of Academic Health Centers International (AAHCI) Global Innovation Forum yang diselenggarakan tanggal 12 April 2023 di Kantor Pusat AAMC, Washington, DC, Amerika Serikat.

Dalam forum yang dihadiri oleh Top Leader Medical School/Teaching Hospital di Amerika dan dunia tersebut, Prof. Ari Fahrial Syam menyampaikan tentang berbagai keunggulan FKUI dan upaya FKUI untuk terus berinovasi dan konsisten terlibat dalam berbagai penelitian medis.

Prof. Ari yang juga merupakan Southeast Asia Regional Ambassador AAHCI menjelaskan berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh para staf pengajar FKUI, diantaranya adalah Virna Glaucoma Implant karya staf Departemen Ilmu Kesehatan Mata FKUI-RSCM Dr. dr. Virna Dwi Oktarina, Sp.A(K) yang telah dipatenkan dan diproduksi secara masif bekerja sama dengan industri Rohto Laboratories.

“Implan ini telah dipatenkan dan diproduksi secara masif bekerja sama dengan Rohto Laboratories. Virna Glaucoma Implant menggunakan tabung silikon yang direkatkan ke pelat PMMA (polymethylmethacrylate). Implan glaukoma berbasis PMMA memiliki beberapa keunggulan diantaranya relatif lebih murah daripada implan glaukoma lainnya dan memiliki profil keamanan yang baik dibandingkan dengan implan lainnya,” jelas Prof. Ari.

Selain Virna Glaucoma Implant, Prof Ari juga mempresentasikan inovasi lain dari hasil penelitian dosen Mikrobiologi Klinik FKUI Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D yang bekerja sama dengan industri PT Konimex yaitu alat diagnosa Demam Berdarah Dengue (DBD) atau KODC Dengue. Inovasi KODC Dengue dibuat dengan menggunakan Lateral Immunochromatographic Assay untuk mendeteksi Antigen NS-1 dalam sampel darah. Alat ini sangat berguna dalam pengaturan klinis sehari-hari karena DBD masih menjadi masalah kesehatan yang cukup sering di Indonesia, terutama ketika musim hujan serta membutuhkan penegakan diagnosis dan penanganan yang memadai.

“Di bidang Ortopedi, peneliti kami yaitu Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, SpOT(K) mengembangkan fiksasi eksternal untuk pasien dengan fraktur yang terletak di dekat sendi dan klem panggul yang dimodifikasi untuk pasien dengan fraktur panggul. Produk ini diproduksi di Indonesia dan telah digunakan secara nasional,” ujar Prof. Ari.

Dalam kesempatan itu, Dekan juga memaparkan tentang kolaborasi internasional FKUI dengan universitas kelas dunia lainnya yang terus berkembang dari tahun ke tahun. “Kami setiap tahun mengirim siswa kami ke Newcastle University, Monash University, dan Melbourne University sebagai bagian dari program gelar ganda. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan Leiden University Medical Center dan Erasmus Medical Center dalam pertukaran pelajar dan penelitian,” papar Prof. Ari Fahrial.

Lebih lanjut Dekan menuturkan bahwa kolaborasi dengan Oxford University Clinical Research Unit (EOUCRU) telah secara aktif menerbitkan berbagai penelitian infeksi tropis bersama dengan  Academic Health System (AHS) FKUI.

“Publikasi terbaru adalah Neurological Disease Associated with Chinkungunya dan Optimalisasi Penggunaan Antibiotik Di Indonesia. Berkantor pusat di kampus kami di Jakarta, kerja sama ini telah berlangsung selama 10 tahun dan akan berlanjut untuk proyek penelitian baru dan menjanjikan lainnya,” tutup Dekan Prof. Ari Fahrial Syam.

Selain hadir sebagai pembicara, dalam forum tersebut Dekan FKUI juga menerima penghargaan 2023 AAHCI Distinguished Service Award dari Alliance of Academic Health Centers International (AAHCI) – Association of American Medical Colleges (AAMC) yang diserahkan langsung oleh Special Advisor to the President & CEO AAMC/Executive Director of AAHCI, Steven L. Kanter, MD. Penghargaan diberikan sebagai bentuk rekognisi AAHCI Pusat terhadap kerja keras Prof. Ari Fahrial Syam selama menjabat sebagai Southeast Asia Regional Ambassador.

(Humas FKUI)