Berita Duka, Telah Wafat Prof. dr. Muhardi Muhiman, SpAn-KIC

Innalillahi wa innailaihi roji’un.

Telah meninggal dunia Prof. dr. Muhardi Muhiman, SpAn-KIC, pada Rabu 7 September 2022 pukul 07.32 WIB di RSCM, Jakarta. Prof. Muhardi Muhiman wafat dalam usia 96 tahun. Beliau adalah Guru Besar Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Prof. Muhardi merupakan pendiri Intensive Care Unit (ICU) pertama di Jakarta, tepatnya di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Sebagai penghormatan terakhir, dilakukan upacara persemayaman di Kampus FKUI Salemba yang dipimpin langsung oleh Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.Pd-KGEH, MMB.

Prof. dr. Muhardi Muhiman, SpAn-KIC lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada tanggal 1 Januari 1926. Beliau menamatkan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Klaten/Jakarta pada tahun 1957 dan lulus sebagai dokter spesialis anastesi pada tahun 1961. Prof. Muhardi kemudian memperdalam keilmuan anestesiologi di M. Fletcher Hospital Burlington Vt dan Massachusetts General Hospital, Boston, USA pada tahun 1961-1963 serta keilmuan terapi intensif di St. Vincent`s Hospital Melbourne, Australia pada tahun 1968 dan 1978.

 

Prof. Muhardi Muhiman mengawali karir sebagai staf pengajar di Bagian Anestesiologi FKUI-RSCM pada tahun 1961. Beliau kemudian menginisiasi pendirian ICU di RSCM pada tahun 1971 dan ditunjuk untuk menjabat sebagai Koordinator Pelayanan Masyarakat/Kepala ICU RSCM pada tahun yang sama hingga tahun 1984. Setelahnya, Prof. Muhardi Muhiman diberikan amanah untuk menjabat sebagai Kepala Bagian Anestasiologi FKUI-RSCM pada tahun 1985-1990.

Dekan FKUI dalam sambutannya mengatakan, “Kita semua yang hadir di persemayaman ini mendengar bagaimana perjuangan almarhum ketika mendirikan ICU di RSCM, yang akhirnya juga ICU-ICU di Indonesia. Kita yang ditinggalkan almarhum tentu menarik pelajaran, bagaimana kita yang ada di FKUI-RSCM ini memang harus selalu berinovasi.”

“Tadi diceritakan bagaimana almarhum melihat ada sesuatu yang seharusnya kita bantu kepada pasien kita. Akhirnya almarhum berpikir bahwa memang saatnya republik ini memiliki ICU. Dengan perjuangan almarhum dapat mewujudkannya. Saya rasa ini merupakan pelajaran bagi kita, mustinya kita sebagai bangsa Indonesia tidak boleh menyerah kalah akan kondisi dan situasi apapun. Kita harus berinovasi untuk kepentingan pasien kita. Banyak sekali ilmu dan teladan yang telah alharhum berikan, semoga ini menjadi amal jariyah bagi beliau. Insya Allah khusnul khotimah, Prof. Muhardi. Selamat jalan,” lanjut Prof. Ari.

Selamat jalan, guru kami tercinta Prof. dr. Muhardi Muhiman, SpAn-KIC. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin.

(Humas FKUI)